Sabtu, 31 Maret 2012

Cara Membentuk Otot Dada

Pasti semua pria ingin mempunyai otot dada agar terlihat lebih gagah dimata wanita.Berikut adalah tips tips nya.Selamat mencoba.Semangat!!!  


Planks:
latihan ini sederhana sekali. Anda cukup membuat posisi seperti push up, tetapi saat tangan lurus tegak. Kemudian anda tahan selama mungkin tubuh anda tetap lurus, saat itu otot perut dan punggung anda akan bekerja keras untuk menahannya tetap lurus.

Reverse crunch:
latihan ini seperti crunch/sit up biasa, tetapi bedanya bukan badan yang diangkat, melainkan kaki yang bergerak dari tertekuk menjadi lurus. Otot perut bagian bawah anda akan terlatih dari ini.

Captain chair:
latihan ini menggunakan alat dimana siku dan tangan kita sebagai penompang tubuh dan kemudian mengangkat kaki hingga 90 derajat. Jika anda sudah terbiasa, bisa menggunakan dumbbell yang dijepitkan dikaki untuk menambahkan beban.

Butt ups:
latihan ini seperti Planks, tapi tidak statis, setelah posisi Planks lalu tarik panggul ke atas. Kemudian kembali ke posisi semula dan ulangi lagi.

Barbell abs rollout:
gunakan alat rollout khusus untuk ini yang berupa roda tunggal dengan pegangan di dua sisinya. Tetapi jika tidak ada bisa menggunakan barbell yang bagian platnya bebas berputar. Bertumpu pada lutut dan kedua lengan berpegang pada rollout. Dorong rollout ke depan hingga punggung sejajar dengan lantai (bukan menempel) lalu tarik kembali.

Senin, 12 Maret 2012

Tugas 5

SOAL
5. sebut dan jelaskan lima karakter mental bangsa Indonesia?
JAWABAN:
1.sikap yang meremehkan waktu
Waktu bagaikan harta yang sangat berharga.waktu tidak bisa dibandingkan dengan emas permata karena peran dan manfaatnya terkandung di dalamnya,waktu juga di ibaratkan mata pedang bisa melukai pemakai pedang tersebut,namun pedang tersebut bisa melukai si pemiliknya jika tidak di ginakan dengan bijaksana.namun demikian,menurut prof,koentjaraningkrat mengungkapkan bahwa orang orang indonesia bukan orang yang sangat menghargai waktu.

2.sikap yang suka menerobos
Sikap yang lainya yang di miliki oleh bangsa indonesia adalah kegemaranya dalam menerobos setiap antrean atau aturan.
3.sikap tidak percaya pada diri sendiri
Kepercayaan diri sangat penting di miliki seseorang.di ibaratkan sebuah chip dalam alat alat elektronik.menurut prof.koentjaraningkrat,orang orang indonesia berkarakter tidak mempunyai kemampuan dan potensi yang ada dalam dirinya.
4.sikap tidak disiplin
Menurut prof.koentjaraningkrat,bangsa indonesia tidak memiliki sifat disiplin,padahal sikap disiplin sangat penting mempengaruhi kesuksesan seseorang.
5.sikap yang suka mengorbankan tanggung jawab
Menurut prof.koentjaraningkrat.masyarakat indonesia todak memeiliki rasa tanggung jawab, yang di berikan kepadanya.
Sikap sikap yang terkait dengan pengenalan dan pengembangan diri
1.keterampilan mendengarkan
2.keterampilan menyatakan diri
3.keterampilan menaggapi

Tugas 4

SOAL
4.  jelaskan tips dan trik membuat business plan,dan  hal hal apa saja yang  harus di perhatikan

JAWABAN :
Business plan merupakan sarana komunikasi antara Enterpreneur dan calon investor. Oleh karena itu, diperlukan teknik-teknik khusus agar investor dapat memahami dengan jelas apa yang diungkapkan oleh Enterpreneur.Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dan dihindari dalam pembuatan business plan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan.
    Pada bagian ini akan dijelaskan apa saja yang perlu diperhatikan agar fitur-fitur yang ada dalam business plan dapat menarik investor. Fitur-fitur tersebut, yaitu:
1.Singkat dan jelas
Entrepreneur harus mengerti bahwa investor mempunyai waktu yang sedikit dalammemahami business plan.
2.Memiliki tampilan yang menarik
Business plan hendaknya di susun dengan tampilan yang dapat mengikat mata.
Desain halaman business plan pun akan mempengaruhi ketertarikan investor.
3.Tersusun dengan baik
Business plan merupakan cara tersetruktur untuk menggambarkan rencana bisnis.
4.Menampilkan orientasi kepada konsumen bukan produk
Faktor ini sangat penting untuk di perhatikan oleh calon entrepreneur.
5.Memperlihatkan keberterimaan konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan
Seorang calon entrepreneur harus meyakinkan calon investor tentang potensi bisnis yang sedang di ajukan.
6.Kenali kebutuhan calon investor tentang besaran rate of return yang mereka kehendaki.
Kebutuhan atau keinginan calon investor terhadap besaran rate of return dari suatu ide bisnis sangat beragam.
7.Perlihatkan posisi produk atau jasa di pasar (terkait dengan aspek legal produk atau jasa seperti paten).
Adanya paten menggambarkan keseriusan Entrepreneur tentang potensi produk atau jasa yang ditawarkan dan lebih terjamin dari segi hukum karena telah bersertifikat.
8.Halaman judul.
Halaman ini berisi judul atau ide bisnis yang direncanakan. Judul hendaknya dibuat semenarik mungkin agar calon investor dapat melihat potensi yang ada pada ide bisnis tersebut.
9.Daftar isi.
Halaman ini berisi isian dari business plan. Halaman ini berfungsi untuk membantu calon investor menemukan bagian-bagian yang menurutnya penting untuk dianalisis.
10.Executive summary.
Halaman ini berisi rangkuman singkat mengenai ide bisnis. Pada halaman ini, disajikan beberapa fakta penting terkait dengan bisnis yang sedang dirancang.
11.Visi dan misi bisnis.
Kejelasan dan tujuan bisnis serta visi dan misi bisnisperlu juga dicantumkan. Hal ini dilakukan dalam calan investor melihat kepentingan dari ide bisnis yang dirancang.
12.Penjelasan singkat perusahaan dan ide bisnis.
Pada bagian ini dijelaskan secara singkat profil perusahaan dan apa saja yang terkait dengan dengan perusahaan atau bisnis.
13.Marketing plan.
Pada bagian ini dijelaskan bagaimana ide bisnis dipasarkan. Siapa saja konsumen potensial, kompetitor yang terlibat dan posisi perusahaan terhadap kompetitor-kompetitor tersebut.
14.Organizational plan.
Pada bagian ini dijelaskan struktur organisasi perusahaan serta bagaimana bentuk organisasi perusahaan nantinya.
15.Operational plan.
Pada bagian ini dijelaskan bagaimana bisnis tersebut dikelola. Dimana lokasi perusahaan. Berapa kapasitas perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
16.Financial plan.
Bagian ini merupakan salah satu bagian terpenting dari business plan. Parameter-parameter kelayakan bisnis dihitung pada bagian ini.
17.Lampiran-lampiran dan dokumen-dokumen penduduk.

Tugas 3

SOAL
      3. Sebutkan tahapan tahapan Analisis lingkungan (IFAS dan EFAS) dan sebutkan langkah-langkah menganalisis faktor srategi internal dan eksternal
JAWABAN:
Tahapan tahapan
A.    Analisis lingkungan (IFAS dan EFAS)
a.    menganalisis faktor srategi internal dan eksternal
langkah langkahnya sebagai berikut
1.menginventarisasi faktor internal yang mempengaruhi pencapaian goals/sasaran
2.menginventarisasi faktor eksternal yang mempengaruhi pencapaian goals/sasaran
3.membuat matriks faktor strategi internal (IFAS=internal strategic factors analiysis summary) dan matriks faktor strategis eksternal (EFAS=Eksternal strategic factors analylisis summary)
4.membuat matriks ruang (space matriks)
5.menyusun strategi
B.Strategi perusahaan
           Strategi adalah :ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu dalam perang maupun damai.
          Manajemen strategi adalah :seperangkat keputusan dan tindakan yang di gunakan untuk memformulasikan dan mengimplementasikan srategi strategi untuk mencapai sasaran oragnisasi.
Strategi besar di bedakan menjadi 3 kategori yaitu:
1.pertumbuhan (growth)
            2.stabilitas(stability)
3.pemangkasan(retrenchment)
Strategi global juga di bedakan menjadi 3 yaitu:
1.strategi globalisasi(globalization strategy)
2.strategi multidomestik(multidomestic strategy)
3.strategi transnasional(transnational strategy)
I.Tingkatan strategi de bedakan menjadi tiga yaitu:
1strategi tingkat perusahaan (coporate strategy)
2.strategi tingkat bisnis(business strategy)
3.strategi tingkat fungsional(functional strategy)
II.proses manajemen strategi
Ada lima tahapan dalam proses manajemen
1.menetapkan arah dan misi organisasi
2.memahami lingkungan internal dan eksternal
3.memformulasikan strategi
4.mengimplementasikan strategi
5.mengevaluasi dan mengawasi strategi
C. proses bisnis
Proses bisnis adalah: suatu kumpulan pekerjaan yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu.
Karakteristik proses bisnis yaitu:
1.definitif
2.urutan
3.pelanggan
4.nilai tambahan
5.keterkaitan
6.fungsi silang
D.STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi adalah: spesifikasi dari aktivitas aktivitas kerja serta menunjukan bagaimana fungsi atau aktivitas aktivitas yang berbeda berkaitan satu sama lain dalam suatu organisasi.
1.fungsi struktur organisasi
2.pengorganisasian
3.dimensi pengorganisasian
4.fungsi pengorganisasian
5.proses pengorganisasian
E.JOB ANALYSIS
Job analysis adalah:karakteristik karyawan yang di perlukan untuk melakukan suatu pekerjaan.
Adapun yang melakukan job analysis
1.staf personalia
2.atasan langsung
3.konsultan   
Metode pengumpulan informasi
a.pengamatan
b.wawancara
c.pandangan jabatan
d.daftar pertanyaan
e.catatan harian karyawan
Informasi yang dapat di kumpulkan dalam analisis jabatan
1.informasi mengenai pekerjaan itu sendiri
2.informasi mengenai hasil keluaran kegiatan pekerjaan produk atau jasa
3.informasi mengenai kondisi kerja
4.informasi mengenai persyaratan manusiawi untuk pekerjaan.
Kegunaan informasi analisis jabatan
a.perancanaan dan pengadaan SDM
b.rekrutmen dan sleksi SDM
c.orientasi
d.memberikan data sebagian
e.pengmbangan karier
f.penilaian kerja
F.ASPEK LEGAL BISNIS
Hal hal yang perlu di perhatikan terkait pihak pelaksanaan bisnis.
a.identitas pelaksanaan bisnis
b.bidang usaha
c.lokasi
d.waktu pelaksanaan
UUD RI NO 5 1991 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat
1.pengertian (pasal 1)
2.tujuan(pasal 3)
3.perjanjian yangdi larang (pasal 4)
a.oligopoli
b.penetapan harga
c.pembagian wilayah
d.pemboikotan
e.kartel
f.trust
g.oligopsoni
h.intregasi vertical
i.perjanjian tertutup
UUD RI NO 8 TH 1991 tentang perlindungan konsumen
Perlindungan konsumen adalah: segal;a upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk member perlindungan kepada konsumen.
Pasal  3 ayat  5
Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha.

Tugas 2

SOAL
2.Jelaskan pengertian business plan,dan sebutkan hal hal yang harus di pertimbangkan dalam pembuatan business plan
JAWABAN:
Business plan adalah dokumen tertulis yang bias menggambarkan dan menganalisa bisnis dan memberikan gambaran yang jelas tentang proyeksi ke berlangsungan bisnis di masa depan. Pada business plan akan ditemui seberapa besardana yang dibutuhkan untuk menginisiasi bisnis dan seberapa besar dana yang dibutuhkan untuk mengekspansi bisnis.
    Business plan juga merupakan kumpulan ide dan kebijakan yang akan diambil dalam menjalankan bisnis ke depannya serta pertimbangan-pertimbangan yangmenyertainya. Pertimbangan-pertimbangan yang menyertai pembuatan business plan sebagai berikut.
1.    Identifikasi konteks kesempatan dan peluang bisnis yang terbuka.
Kesempatan atau peluang sangat penting posisinya dalam pembuatan bisnis baru. Peluang tersebut perlu dianalisis secara sistematis untuk melihat seberapa layak peluang itu dapat dimanfaatkan. Bisa jadi peluang yang ada cukup bagus, namun kurang layak untuk dilanjutkan sebagai bisnis. Di sisi lain, peluang bisa saja tidak begitu bagus, namun bias dimanfaatkan dengan baik ke depannya dan dapat mendatangkan keuntungan yang tinggi dan menjaga keberlangsungan bisnis ke depannya.
Pada kasus lain, peluang dapat memberikan gambaran ide bisnis yang beragam. Satu peluang menyimpan rahasia dan ide yang bisa dieksploitasi lebih lanjut. Ide bisnis yang muncul bisa berupa ide bisnis pupuk kandang atau pemanfaatan kotoran hewan tersebut sebagai sumber energi.
Kemudian, ide bisnis yang telah dibuat dieksploitasi lebih lanjut. Lingkungan bisnis menjadi factor yang perlu diperhatikan dengan baik oleh calon wirausaha.Ide bisnis yang ada di satu lingkungan bisa saja berjalan sangat baik. Namun di sisi lain, ide yang persis bisa jauh dari kata sukses bila konteks lingkungan yang ada tidak mendukung rencana bisnis tersebut. Oleh karena itu, keberlangsungan bisnis bergantung konteks lingkungan tempat bisnis tersebut berada.
2.    Memberikan gambaran kepada Enterpreneur tentang kesempatan yang terbuka tersebut.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, kesempatan atau peluang perlu dicermati dengan baik. Terjadi “spesialisasi peluang” yang tentunya berbeda antara satu peluang dengan peluang lainnya. Interpretasi peluang dapat berbeda antarcalon wirausaha. Perbedaan tersebut kemudian menghasilkan ide bisnis yang beragam seperti pada kasus pemanfaatan kotoran hewan tadi.
3.    Mengungkapkan apa saja faktor yang dibutuhkan untuk menyukseskan bisnis yang sedang dirancang.
Setelah peluang bisnis dieksplorasi, ide bisnis yang menyertai peluang tersebut kemudian dicari dan didesain agar membawa kesuksesan kepada entrepreneur adalah mengembangkan ide bisnis yang ada tersebut kemudian mengidentifikasikan apa saja yang terkait langsung dengan bisnis.
Entrepreneur bisa dengan bijak memanfaatkan peluang serta menyatakan peringatan ketika bisnis yang sedang berjalan tidak sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Penentuan faktor-faktor bisnis tersebut dapat dilakukan dengan cara benckmarking dengan ide bisnis serupa. Benckmarking dilakukan sebagai upaya untuk melihat bagaimana orang lain mengeksploitasi ide dan menjalankan bisnisnya. Proses benckmarking bisa dilakukan dengan proses ATM (Amati-Tiru-Modifikasi). Proses pengamatan dilakukan dengan mengunjungi atau melakukan wawancara langsung dengan pemilik bisnis. Setelah itu, dapat diketahui bagaimana proses bisnis yang dilakukan oleh narasumber. Selanjutnya, proses peniruan dilakukan. Proses peniruan tentu saja dilakukan setelah diketahui secara jelas bagaimana proses bisnisnya. Selanjutnya, dilakukan proses modifikasi. Proses modifikasi dapat dilakukan dengan mencari celah-celah improvement yang bisa dilihat pada bisnis narasumber.

Tugas 1

SOAL
1.    Jelaskan pengertian Enterpreneurship?

JAWABAN:
Entrepreneurship mempunyai padanan kata wiraswasta dan wirausaha. Kedua kata tersebut mempunyai makna yang berbeda bila diturunkan dari asal katanya. Perbedaan tersebut dapat membedakan pengertian dan keluasan sudut pandang. Oleh karena itu, perlu dicermati dengan benar makna dan istilah yang tepat yang menggambarkan makna Entrepreneurship.
Wiraswasta berasal dari kata wira dan swasta. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia makna wira adalah pahlawan atau mempunyai sifat pemberani. Swasta berarti partikelir atau non-pemerintah. Swasta terdiri dari kata swa yang berarti sendiri dan sta yang berarti berdiri. Wiraswasta berarti kemampuan untuk berdiri diatas kaki sendiri dengan didasari sifat-sifat kepahlawanan dan pemberani.
Wirausaha berasal dari kata wira dan usaha. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makna usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai suatu maksud. Makna lain dari usaha adalah pekerjaan (perbuatan, daya usaha, dan ikhtisar) untuk mencapai suatu maksud. Dari kedua makna tersebut, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, mengatur pemodalan operasinya, serta memasarkannya.
    Dengan kedua definisi di atas, dapat ditarik benang merah yang menjadi inti kedua istilah tersebut.
1.Atas usaha sendiri : usaha yang dilakukan tidak didasarkan atas paksaan dari orang luar.
2.Untuk mencapai tujuan tertentu : segala bentuk usaha dan tenaga yang telah dikeluarkan tak lain adalah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
3.Berani : kata ini memang perlu digarisbawahi. Keberanian dalam mengambil risiko yang ada menjadi salah satu benang yang bias diambil dari pengertian Entrepreneurship.
4.Usaha dan pekerjaan : segala cara yang yang dilakukan melalui perantara usaha dan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang Entrepreneur. Artinya, Entrepreneur tersebut tidak hanya berpaku tangan dan duduk santai dikursi malasnya.
Selain terdapat benang merah antara istilah wiraswasta dan wirausaha, kedua istilah tersebut juga memiliki beberapa perbedaan. Wiraswasta memberikan gambaran bahwa individu atau insitusi yang melakukan tidak termasuk institusi pemerintah. Artinya, kegiatan usaha yang dilakukan oleh pemerintah tidak dimasukkan ke dalam istilah wiraswasta. Sementara itu, istilah wirausaha memiliki cakupan yang lebih luas bila dibandingkan dengan wiraswasta. Tidak hanya non-pemerintah, institusi pemerintah pun berhak melakukan usaha untuk mencapai tujuan tertentu.
Oleh karena itu, istilah wirausaha lebih tepat untuk menggambarkan pengertian Enterpreneur. Istilah wirausaha tersebut tersebut memberikan pengertian yang lebih luas dibandingkan istilah wiraswasta. Entrepreneur adalah individu yang mempunyai keberanian dalam menangkap peluang dan menghadapi risiko yang mungkin ditimbulkan dengan melakukan usaha tertentu untuk mencapai tujuan tertentu diantaranya untuk mendapat keuntungan.
Sementara itu, menurut Djuwardi (2010), istilah wiraswasta lebih cocok dipadankan dengan istilah entrepreneurship. Namun demikian, menurut Djuwardi (2010), kedua istilah tersebut sebenarnya memiliki persamaan yang cukup jelas. Oleh karena itu, kedua istilah tersebut sama-sama digunakan untuk mencapai kebaikan bagi masyarakat sekitar.
Peter F. Drucker, guru manajemen modern, menjelaskan bahwa kemampuan Enterpreneurship merupakan kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Bila melihat pengertian yang diberikan oleh Drucker, Enterpreneurship terkait erat dengan inovasi. Inovasi tersebut pada dasarnya lahir dari penciptaan sesuatu yang baru dan belum pernah ada sebelumnya.
Schumpeter menggambarkaninovasi sebagai sebuah proses yang tidak hanya menciptakan sesuatu yang sama sekali baru. Inovasi bisa jadi merupakan pengembangan sesuatu yang pernah ada sebelumnya, namun berbeda.
Schumpeter membagi inovasi ke dalam lima jenis, yakni:
a.Proses manufaktur produk baru.
b.Pengenalan metode produksi baru.
c.Cara baru dalam mengorganisasi suatu bisnis.
d.Pembukaan daerah atau cara pemasaran baru.
e.Penemuan sumber pasokan baru.
Dari definisi wirausaha di atas, dapat ditarik sebuah benang merah terkait dengan pengertian kewirausahaan. Kewirausahaan adalah segala sesuatu hal yang menyangkut teknik, metode, sistem, serta berbagai strategi bisnis umum, yang dapat dipelajari tentang sukses atau mundurnya seorang wirausaha. Sukses atau mundurnya seorang wirausaha ditentukan oleh watak, perilaku, sikap, motivasi, dan ambisi yang dimiliki oleh wirausahawan tersebut.
Menurut Robbin, tidak hanya aspek internal yang dimiliki oleh wirausahawan, kewirausahaan berkaitan erat dengan keinginan untuk melihat kesempatan dan kemudian berusaha untuk memenuhinya, inovasi, dan keinginan untuk tumbuh. Hal itu terlihat dari definisi yang ia keluarkan mengenai kewirausahaan. Menurutnya, kewirausahaan adalah sebuah proses seorang individu atau kumpulan individu (kelompok) menggunakan usaha yang terorganisasi dan tekad untuk mencapai atau memenuhi setiap kesempatan yang dimiliki untuk menciptakan nilai dan tumbuh untuk memenuhi setiap kebutuhan melalui inovasi dan keunikan tidak peduli sumber atau pasokan yang sedang digunakan.
Seorang wirausaha tentunya tidak ingin usahanya stagnan tanpa ada kemajuan. Oleh karena itu, biasanya wirausahawan menginginkan usahanya mengalami pertumbuhan atau peningkatan yang signifikan. Hal itu senada dengan penjelasan Robbin. Kewirausahaan berkaitan erat dengan upaya menumbuhkan usaha yang dimilikinya. Menurut Robbin, seorang pengusaha akan cenderung berupaya untuk mengembangkan usaha melalui proses inovasi berkelanjutan, baik secara produk, proses, dan bentuk inovasi lainnya berdasarkan pengertian inovasi yang dikeluarkan oleh Schumpeter.

Manajemen Bisnis Untuk Orang Awam

Daftar Isi:
1.    Pendahuluan
2.    Berkenalan dengan Enterpreneurship
3.    Bentuk-bentuk Badan Usaha
4.    Business Plan
5.    Marketing Plan
6.    Organizational Plan
7.    Financial Plan
8.    Kesimpulan
9.    Daftar Pustaka
10.    Penutup











1.    Pendahuluan
        Bila melihat padanan katanya dalam Bahasa Indonesia, Enterpreneurship mempunyai padanan kata wiraswasta dan wirausaha. Kedua kata tersebut mempunyai makna yang berbeda bila diturunkan dari asal katanya. Perbedaan tersebut dapat membedakan pengertian dan keluasan sudut pandang. Oleh karena itu, perlu dicermati dengan benar makna dan istilah yang tepat yang menggambarkan makna Enterpreneurship.
Wiraswasta berasal dari kata wira dan swasta. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia makna wira adalah pahlawan atau mempunyai sifat pemberani. Swasta berarti partikelir atau non-pemerintah. Swasta terdiri dari kata swa yang berarti sendiri dan sta yang berarti berdiri. Wiraswasta berarti kemampuan untuk berdiri diatas kaki sendiri dengan didasari sifat-sifat kepahlawanan dan pemberani.
Wirausaha berasal dari kata wira dan usaha. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makna usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai suatu maksud. Makna lain dari usaha adalah pekerjaan (perbuatan, daya usaha, dan ikhtisar) untuk mencapai suatu maksud. Dari kedua makna tersebut, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, mengatur pemodalan operasinya, serta memasarkannya.
Selain terdapat benang merah antara istilah wiraswasta dan wirausaha, kedua istilah tersebut juga memiliki beberapa perbedaan. Wiraswasta memberikan gambaran bahwa individu atau insitusi yang melakukan tidak termasuk institusi pemerintah. Artinya, kegiatan usaha yang dilakukan oleh pemerintah tidak dimasukkan ke dalam istilah wiraswasta. Sementara itu, istilah wirausaha memiliki cakupan yang lebih luas bila dibandingkan dengan wiraswasta. Tidak hanya non-pemerintah, institusi pemerintah pun berhak melakukan usaha untuk mencapai tujuan tertentu.
Oleh karena itu, istilah wirausaha lebih tepat untuk menggambarkan pengertian Enterpreneur. Entrepreneur adalah individu yang mempunyai keberanian dalam menangkap peluang dan menghadapi risiko yang mungkin ditimbulkan dengan melakukan usaha tertentu untuk mencapai tujuan tertentu diantaranya untuk mendapat keuntungan.
2.  Berkenalan dengan Entrepreneurship
A.    Pengertian Entrepreneurship
         Entrepreneurship mempunyai padanan kata wiraswasta dan wirausaha. Kedua kata tersebut mempunyai makna yang berbeda bila diturunkan dari asal katanya. Perbedaan tersebut dapat membedakan pengertian dan keluasan sudut pandang. Oleh karena itu, perlu dicermati dengan benar makna dan istilah yang tepat yang menggambarkan makna Entrepreneurship.
Wiraswasta berasal dari kata wira dan swasta. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia makna wira adalah pahlawan atau mempunyai sifat pemberani. Swasta berarti partikelir atau non-pemerintah. Swasta terdiri dari kata swa yang berarti sendiri dan sta yang berarti berdiri. Wiraswasta berarti kemampuan untuk berdiri diatas kaki sendiri dengan didasari sifat-sifat kepahlawanan dan pemberani.
Wirausaha berasal dari kata wira dan usaha. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makna usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai suatu maksud. Makna lain dari usaha adalah pekerjaan (perbuatan, daya usaha, dan ikhtisar) untuk mencapai suatu maksud. Dari kedua makna tersebut, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, mengatur pemodalan operasinya, serta memasarkannya.
    Dengan kedua definisi di atas, dapat ditarik benang merah yang menjadi inti kedua istilah tersebut.
•    Atas usaha sendiri : usaha yang dilakukan tidak didasarkan atas paksaan dari orang luar.
•    Untuk mencapai tujuan tertentu : segala bentuk usaha dan tenaga yang telah dikeluarkan tak lain adalah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
•    Berani : kata ini memang perlu digarisbawahi. Keberanian dalam mengambil risiko yang ada menjadi salah satu benang yang bias diambil dari pengertian Entrepreneurship.
•    Usaha dan pekerjaan : segala cara yang yang dilakukan melalui perantara usaha dan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang Entrepreneur. Artinya, Entrepreneur tersebut tidak hanya berpaku tangan dan duduk santai dikursi malasnya.
Selain terdapat benang merah antara istilah wiraswasta dan wirausaha, kedua istilah tersebut juga memiliki beberapa perbedaan. Wiraswasta memberikan gambaran bahwa individu atau insitusi yang melakukan tidak termasuk institusi pemerintah. Artinya, kegiatan usaha yang dilakukan oleh pemerintah tidak dimasukkan ke dalam istilah wiraswasta. Sementara itu, istilah wirausaha memiliki cakupan yang lebih luas bila dibandingkan dengan wiraswasta. Tidak hanya non-pemerintah, institusi pemerintah pun berhak melakukan usaha untuk mencapai tujuan tertentu.
Oleh karena itu, istilah wirausaha lebih tepat untuk menggambarkan pengertian Enterpreneur. Istilah wirausaha tersebut tersebut memberikan pengertian yang lebih luas dibandingkan istilah wiraswasta. Entrepreneur adalah individu yang mempunyai keberanian dalam menangkap peluang dan menghadapi risiko yang mungkin ditimbulkan dengan melakukan usaha tertentu untuk mencapai tujuan tertentu diantaranya untuk mendapat keuntungan.
Sementara itu, menurut Djuwardi (2010), istilah wiraswasta lebih cocok dipadankan dengan istilah entrepreneurship. Namun demikian, menurut Djuwardi (2010), kedua istilah tersebut sebenarnya memiliki persamaan yang cukup jelas. Oleh karena itu, kedua istilah tersebut sama-sama digunakan untuk mencapai kebaikan bagi masyarakat sekitar.
Peter F. Drucker, guru manajemen modern, menjelaskan bahwa kemampuan Enterpreneurship merupakan kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Bila melihat pengertian yang diberikan oleh Drucker, Enterpreneurship terkait erat dengan inovasi. Inovasi tersebut pada dasarnya lahir dari penciptaan sesuatu yang baru dan belum pernah ada sebelumnya.
Schumpeter menggambarkaninovasi sebagai sebuah proses yang tidak hanya menciptakan sesuatu yang sama sekali baru. Inovasi bisa jadi merupakan pengembangan sesuatu yang pernah ada sebelumnya, namun berbeda.
Schumpeter membagi inovasi ke dalam lima jenis, yakni:
•    Proses manufaktur produk baru.
•    Pengenalan metode produksi baru.
•    Cara baru dalam mengorganisasi suatu bisnis.
•    Pembukaan daerah atau cara pemasaran baru.
•    Penemuan sumber pasokan baru.
Dari definisi wirausaha di atas, dapat ditarik sebuah benang merah terkait dengan pengertian kewirausahaan. Kewirausahaan adalah segala sesuatu hal yang menyangkut teknik, metode, sistem, serta berbagai strategi bisnis umum, yang dapat dipelajari tentang sukses atau mundurnya seorang wirausaha. Sukses atau mundurnya seorang wirausaha ditentukan oleh watak, perilaku, sikap, motivasi, dan ambisi yang dimiliki oleh wirausahawan tersebut.
Menurut Robbin, tidak hanya aspek internal yang dimiliki oleh wirausahawan, kewirausahaan berkaitan erat dengan keinginan untuk melihat kesempatan dan kemudian berusaha untuk memenuhinya, inovasi, dan keinginan untuk tumbuh. Hal itu terlihat dari definisi yang ia keluarkan mengenai kewirausahaan. Menurutnya, kewirausahaan adalah sebuah proses seorang individu atau kumpulan individu (kelompok) menggunakan usaha yang terorganisasi dan tekad untuk mencapai atau memenuhi setiap kesempatan yang dimiliki untuk menciptakan nilai dan tumbuh untuk memenuhi setiap kebutuhan melalui inovasi dan keunikan tidak peduli sumber atau pasokan yang sedang digunakan.
Seorang wirausaha tentunya tidak ingin usahanya stagnan tanpa ada kemajuan. Oleh karena itu, biasanya wirausahawan menginginkan usahanya mengalami pertumbuhan atau peningkatan yang signifikan. Hal itu senada dengan penjelasan Robbin. Kewirausahaan berkaitan erat dengan upaya menumbuhkan usaha yang dimilikinya. Menurut Robbin, seorang pengusaha akan cenderung berupaya untuk mengembangkan usaha melalui proses inovasi berkelanjutan, baik secara produk, proses, dan bentuk inovasi lainnya berdasarkan pengertian inovasi yang dikeluarkan oleh Schumpeter.
B.    Karakteristik Wirausaha
Definisi-definisi pada bagian sebelumnya telah menunjukkan sebagian karakteristik dan mental yang diperlukan oleh seorang calon wirausaha. Menurut Hellen Keller, karakter tak dapat dikembangkan dengan mudah dan diam-diam. Karakter itu dapat dibentuk dan dibina melalui pengalaman jatuh bangun jiwa kita dapat diteguhkan, visi diperjelas, ambisi terbakar, dan kesuksesan pun tentu dapat diraih.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter adalah sifat kejiwaan, akhlak yang membedakan individu dengan individu lainnya. Sementara itu, karakter wirausaha menggambarkan sifat kejiwaan atau akhlak yang dimiliki oleh seseorang dalam melakukan usaha. Karakter tersebut dapat tercirikan dan dapat dibedakan dengan seseorang lainnya yang tidak berwirausaha.
Dari penjelasan itu,dapat di elaborasi dan dapat di tarik benang merah apa saja persamaan dan perbedaan antara individu wirausaha dan individu  yang tidak berwirausaha.karakter karakter tersebut dapat dijadikan gambaran yang cukup baik sehingga memebrikan pelajaran yang penting bagi mereka yang akan atau sedang terjun dalam dunia wirausaha.
Selain itu,kemampuan untuk selalu berinovasi juga perlu di miliki oleh seorang calon wirausaha .seorang entrepreneur akan mati jika ia hanya berpangku tangan dan tanpa melihat perubahan selera dan keinginan konsumen yang beraneka ragam.perubahan tersebut dapat menjadikan sinyal awal bagi seorang enterpreneur untuk berinovasi
Pendekatan yang bisa digunakan dalam berinovasi adalah technology push dan market pull.seorang enterpreneur perlu mengolah kapan ia harus memulai proses inovasi .prosestergantung dari kondisi produk atau jasa yang akan d kembangkan melalaui inovasi tersebut.
Technology  push didasarkan pada proses penelitian dan pengembangan yang di lakukan oleh bagian research and devolment (R & D)yang ada pada perusahaan.proses penelitian pada jenis inovasi ini umum memiliki resiko yang tinggi.salah satu contoh bisa menjelaskan hal ini adalah riset riset yang terkait dengan material berukuran nano atau bisa disebut dengan nanotechnology beberapa tahu kedapan akan menjadi unggulan manusia,sementara itu kebalikan dari technology push adalah market pull,pada market pull, pasar menjadi inspirasi enter preneur dalam menciptakan peluang bisnis
Keinginan konsumen atau dikenal dengan voice of customer (VOC),menjadi pemasukan yang sangat berarti untuk pengembangan produk atau jasa dalam proses sebuah inovasi,oleh karena itu istilah yang dipake untuk pengembangan produk ini adalah market pull.
Dalam proses pengembangan produk atau jasa kurva tersebut biasanya di sebut dengan life cycle product.pembahasan mengenai pengelolaan inovasi tersebut sendiri,tidak akan di bahas lebih lanjut dalam buku ini.
Prof.koentjaraningkrat mrnggambarkan mental dan karakter bangsa indonesia,ada lima mental karakter bangasa indonesia,yaitu:
1.sikap yang meremehkan waktu
Waktu bagaikan harta yang sangat berharga.waktu tidak bisa dibandingkan dengan emas permata karena peran dan manfaatnya terkandung di dalamnya,waktu juga di ibaratkan mata pedang bisa melukai pemakai pedang tersebut,namun pedang tersebut bisa melukai si pemiliknya jika tidak di ginakan dengan bijaksana.namun demikian,menurut prof,koentjaraningkrat mengungkapkan bahwa orang orang indonesia bukan orang yang sangat menghargai waktu.

2.sikap yang suka menerobos
Sikap yang lainya yang di miliki oleh bangsa indonesia adalah kegemaranya dalam menerobos setiap antrean atau aturan.
3.sikap tidak percaya pada diri sendiri
Kepercayaan diri sangat penting di miliki seseorang.di ibaratkan sebuah chip dalam alat alat elektronik.menurut prof.koentjaraningkrat,orang orang indonesia berkarakter tidak mempunyai kemampuan dan potensi yang ada dalam dirinya.
4.sikap tidak disiplin
Menurut prof.koentjaraningkrat,bangsa indonesia tidak memiliki sifat disiplin,padahal sikap disiplin sangat penting mempengaruhi kesuksesan seseorang.
5.sikap yang suka mengorbankan tanggung jawab
Menurut prof.koentjaraningkrat.masyarakat indonesia todak memeiliki rasa tanggung jawab, yang di berikan kepadanya.
Sikap sikap yang terkait dengan pengenalan dan pengembangan diri
1.keterampilan mendengarkan
2.keterampilan menyatakan diri
3.keterampilan menaggapi
Ciri ciri seorang wirausaha menurut widjajanto (2007) antara lain sebagai berikut:
1.berpikir teliti,inovatif,dan kreatif
2.berani mengambil resiko dan kepercayaan diri
3.berorientasi masa depan.
Nilai nilai yang harus terinteranisasi oleh entrepreneur adalah sebagai berikut:
1.komitmen
2.objektif
3.proaktif
4.optimis
C.Faktor faktor penentu keberhasilan seorang enterpreneur
            1.kemampuan menangkap peluang usaha
            2.kemampuan mencari menggali dan menyediakn sumber daya yang di butuhkan
            3.kemampuan mengoragnisasi sumber daya yang di miliki
            4.kemampuan menyusun rencana dan program
           
D.Faktor faktor penghambat seorang entrepreneur
            1.pengalam yang kurang
            2.kesalah dalam memilih jenis usaha
            3.tidak mempunyai keahlian yang memadai
            4.kurangnya atau tidak mempunya perencanaan yang baik
           
3.  Bentuk-bentuk Badan Usaha
A.Badan usaha perorangan
Ciri ciri perusahaan perorangan
a.mudah di dirikan dan juga di bubarkan
b.seluruh keuntungan dapat di miliki sendiri oleh pemiliknya
c.tanggung jawab tidak terbatas
d.umumya tidak di kenai pajak yang begitu tinggi
kelebihan badan usaha perorangan
1.mudah dalam pengambilan keputusan
2.semua keuntungan menjadi milik pribadi pengusaha
3.mudah di bentuk dan tidak memerlukan proses perijinan yang rumit
Kekurangan badan usaha perorangan
1.resiko di tanggung sendiri oleh pemilik
2.tanggung jawab tidak terbatas
3.permodalan yang terbatas
4.kelangsungan usaha hanya tergantung pada pemilik saja
B.Badan usaha kelompok/persekutuan
       Badan usaha kelompok/persekutuan atau perusahaan adalah perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang yang bekerja sama dalam bentuk persekutuan. Berbeda dari perusahaan perorangan, pada perusahaan persekutuan diperlukan minimal dua orang yang memiliki niat yang sama untuk berusaha pada bidang yang sama.
C.Firma
Ciri ciri usaha firma
a.apabila untung tidak terbayar dengan harta kekayaan perusahaan
b.keanggotaan firma berlaku seumur hidup
c.bila ada anggota lain yang ingin terlibat dalam kegiatan usaha,harus ada persetujuan dari seluruh anggota
d.setiap anggota sekutu berhak untuk membubarkan firma
kelebihan firma
a.aspek permodalan lebih terjamin karena memiliki candangan finansial,lebih baik di banding dengan perusahaan perorangan
b.proses pendirian lebih mudah
c.kemampuan pengambilan keputusan akan lebih baik karena mendapatkan masukan dari anggota sekutu yang lain
kekurangan firma
a.utang utang perusahaan di tanggung bersama dan dibebankan pada kekayaan pribadi bila terdapatkasus sengketa atau utang
b.kelangsungan anggota tergantung pada anggota sekutu karena bila terdapat salah seorang sekutu keluar maka firma pun bubar
c.proses pengambilan keputusan lebih rumit dan lama
d.kesalahan salah satu sekutu menjadi tanggungan semua sekutu yang terlibat dan beroperasi terhadap pembubaran firma
syarat syarat khusus
a.foto kopi para sekutu firma,minimal lebih dari 3 orang
b.surat keterangan domisili tempat beroperasinya firma yang bias didapat dari kelurahan atau kantor desa
c.data nama lengkap dan pekerjaan pendiri firma
d.foto kopi PBB atau surat rumah tempat beroperasinya firma
e.keterangan lengkap tentang firma yang hendak di bangun
prosedur mendirikan firma
a.pengurus dapat di wakilkan kepada usaha kuasa firma
b.persyaratan yang telah terkumpul,di daftarkan ke dinas perizinan
c.perizinan tersebut kemudian di daftarkan pada pengadilan negeri setempat
D.CV (Comanditair voenootschap)
Ciri ciri CV menurut Harmaizar (2006)
a.sekutu komplementer bertanggung jawab terhadap harta pemiliknya
b.mempunyai harta kekayaan yang di pisahkan dengan harta kekayaan pribadi
c.tidak berbentuk badan hukum
d.CV yang terbagi atas saham memiliki komisaris
e.jika salah satu anggota CV meninggal, CV di nyatakan bubar
f.CV tidak di haruskan untuk melakukan pendaftaran dan pengumuman pada tambahan berita negara.
Kelebihan CV
a.proses pendirian relatif lebih mudah
b.sifatnya sebagai persekutuan
c.relatif lebih mudah dalam memperoleh kredit
d.bila di kelola usaha akan lebih mudah
e.proses inovasi akan dapat berjalan dengan baik
kekurangan CV
a.tanggung jawab menjadi tidak terbatas
b.kelangsungan usaha jadi tidak menentu
c.terkadang sulit untuk mengambil modal,bagi sebagian sekutu yang terlibat
d.sekutu komanditer tidak terlibat langsung dengan pemeliharaan perusahaan
e.rentan terjadi konflik
syarat syarat mendirikan CV
a.fotokopi kartu keluarga pengurus CV
b.fotokopi NPWP pengurus CV
c.fotokopi bukti kepemilikan tempat usaha mencantumkan besaran PBB untuk tempat sendiri dan bukti PPh untuk tempat yang di sewa
d.pasfoto 3x4 sebanyak 4 lembar dengan latar belakang berwarna merah
E.PT(perseroan terbatas)
unsur unsur PT sebagai berikut:
a.berbentuk badan hukum
b.didirikan berdasarkan perjanjian yang jelas
c.melakukan usaha untuk meraih keuntungan
d.modalnya di bagi bagi dalam bentuk saham
e.memenuhi peraturan dan perundangan yang berlaku
kelebihan PT
a.tanggung jawab pemilik terbatas
b.mudah untuk mendapatkan suntikan modal
c.saham mudah di perjual belikan
d.kelangsungan hidup perusahaan terjamin
kekurangan PT
a.prosedur pendirian rumit dan memerlukan biaya yang cukup tinggi
b.harus menyusun AD/ART(anggaran dasar /anggaran rumah tangga)
c.bidang usaha hanya tergantung pada akta
syarat syarat mendirikan PT
a.perjanjian antara pihak pihak terkait,yakni dua orang atau lebih
b.di buat berdasarkan akta otentik
c.modal dasar persero
d.pengambilan saham saat persero di dirikan
prosedur pendirian PT
a.fase persiapan
b.pembuatan akta
c.fase pengajuan permohonan
d.fase pendaftaran persero
e.fase pemberitahuan pada berita negara RI (TBNRI)
F.Badan Usaha Koperasi
Ciri ciri koperasi
a.keanggotaaan bersifat sukarela dan terbuka
b.pengelolaan di lakukan secara demokratis
c.pembagian sisa usaha di lakukan secara adil
d.pemberian balas jasa terbatas hanya pada modal
e.kemandirian
kelebihan koperasi
a.mengutamakan kepentingan anggota
b.bersifat sukarela dan terbuka untuk umum
c.prinsip kesetaraan koperasi
d.sumbangan wajib dan sukarela
kekurangan koperasi
a.keterbatasn modal sehingga koperasi sulit berkembang
b.kurangnya kompeten pengurus dan pengelola
c.daya saing terkadang lemah dan sulit untuk di kembangkan.
Berkas berkas Arifin (2010)
a.akta pendirian dan AD/ART koperasi berangkap 3 dan dibubuhi materai Rp1000
b.berita acara rapat pembentukan koperasi
c.daftar hadir pembentukan koperasi
d.neraca awal operasi
e.daftar pengurus dan pengawas koperasi
f.daftar riwayat hidup pengurus dan pengawas koperasi
G.UMKM(usaha mikro,kecil,dan menengah)
Strategi dasar UMKM
a.fleksibilitas
b.utamakan efektifitas
c.mulai berbisnis dengan konsep yang sederhana
masalah yang sering muncul dalam UMKM
a.rendahnya kualitas SDM yang berkualitas
b.produktifitas tenaga kerja yang rendah
c.rendahnya kualitas barang yang di hasilkan
d.jumlah tenaga kerja bisa lebih tinggi di banding pria
e.keterbatasan modal dan akses terhadap sumber permodalan
f.terhambatnya proses inovasi dan transfer teknologi
g.terbatasnya akses pemasaran
program progaram UMKM
1. kredit usaha kecil (KUK)
2.kredit modal kerja permanen(KMKP)dan kredit investasi kecil(KIK)
3.sistem unit desa
4.kredit yang nilanya lebih rendah dari pembiayaan mikro
5.kredit yang di berikan oleh menteri perindustrian.
4. Business Plan
A.    Sekilas Tentang Business Plan
      Business plan adalah dokumen tertulis yang bias menggambarkan dan menganalisa bisnis dan memberikan gambaran yang jelas tentang proyeksi ke berlangsungan bisnis di masa depan. Pada business plan akan ditemui seberapa besardana yang dibutuhkan untuk menginisiasi bisnis dan seberapa besar dana yang dibutuhkan untuk mengekspansi bisnis.
      Business plan juga merupakan kumpulan ide dan kebijakan yang akan diambil dalam menjalankan bisnis ke depannya serta pertimbangan-pertimbangan yangmenyertainya. Pertimbangan-pertimbangan yang menyertai pembuatan business plan sebagai berikut.




1.    Identifikasi konteks kesempatan dan peluang bisnis yang terbuka.
Kesempatan atau peluang sangat penting posisinya dalam pembuatan bisnis baru. Peluang tersebut perlu dianalisis secara sistematis untuk melihat seberapa layak peluang itu dapat dimanfaatkan. Bisa jadi peluang yang ada cukup bagus, namun kurang layak untuk dilanjutkan sebagai bisnis. Di sisi lain, peluang bisa saja tidak begitu bagus, namun bias dimanfaatkan dengan baik ke depannya dan dapat mendatangkan keuntungan yang tinggi dan menjaga keberlangsungan bisnis ke depannya.
Pada kasus lain, peluang dapat memberikan gambaran ide bisnis yang beragam. Satu peluang menyimpan rahasia dan ide yang bisa dieksploitasi lebih lanjut. Ide bisnis yang muncul bisa berupa ide bisnis pupuk kandang atau pemanfaatan kotoran hewan tersebut sebagai sumber energi.
Kemudian, ide bisnis yang telah dibuat dieksploitasi lebih lanjut. Lingkungan bisnis menjadi factor yang perlu diperhatikan dengan baik oleh calon wirausaha.Ide bisnis yang ada di satu lingkungan bisa saja berjalan sangat baik. Namun di sisi lain, ide yang persis bisa jauh dari kata sukses bila konteks lingkungan yang ada tidak mendukung rencana bisnis tersebut. Oleh karena itu, keberlangsungan bisnis bergantung konteks lingkungan tempat bisnis tersebut berada.
2.    Memberikan gambaran kepada Enterpreneur tentang kesempatan yang terbuka tersebut.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, kesempatan atau peluang perlu dicermati dengan baik. Terjadi “spesialisasi peluang” yang tentunya berbeda antara satu peluang dengan peluang lainnya. Interpretasi peluang dapat berbeda antarcalon wirausaha. Perbedaan tersebut kemudian menghasilkan ide bisnis yang beragam seperti pada kasus pemanfaatan kotoran hewan tadi.
3.    Mengungkapkan apa saja faktor yang dibutuhkan untuk menyukseskan bisnis yang sedang dirancang.
Setelah peluang bisnis dieksplorasi, ide bisnis yang menyertai peluang tersebut kemudian dicari dan didesain agar membawa kesuksesan kepada entrepreneur adalah mengembangkan ide bisnis yang ada tersebut kemudian mengidentifikasikan apa saja yang terkait langsung dengan bisnis.
Entrepreneur bisa dengan bijak memanfaatkan peluang serta menyatakan peringatan ketika bisnis yang sedang berjalan tidak sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Penentuan faktor-faktor bisnis tersebut dapat dilakukan dengan cara benckmarking dengan ide bisnis serupa. Benckmarking dilakukan sebagai upaya untuk melihat bagaimana orang lain mengeksploitasi ide dan menjalankan bisnisnya. Proses benckmarking bisa dilakukan dengan proses ATM (Amati-Tiru-Modifikasi). Proses pengamatan dilakukan dengan mengunjungi atau melakukan wawancara langsung dengan pemilik bisnis. Setelah itu, dapat diketahui bagaimana proses bisnis yang dilakukan oleh narasumber. Selanjutnya, proses peniruan dilakukan. Proses peniruan tentu saja dilakukan setelah diketahui secara jelas bagaimana proses bisnisnya. Selanjutnya, dilakukan proses modifikasi. Proses modifikasi dapat dilakukan dengan mencari celah-celah improvement yang bisa dilihat pada bisnis narasumber.
    Cara pengajuan atau penyajian business plan juga sangat beragam bergantung pada konteks dan peluang bisnis yang ada. Cara penyajian tersebut, yaitu :

1.    Elevator pitch
Cara ini umumnya dilakukan bebrapa menit saja. Umumnya, cara penyajian ini dilakukan dengan memberikan ide bisnis dengan sekilas. Cara penyajian ini bisa dengan hanya mengungkapkan executive summary dari bisnis yang direncanakan. Cara penyajian ini umumnya dilakukan untuk menarik minat sumber pendanaan atau calon aliansi bisnis.
2.    Presentasi verbal
Presentasi ini dilakukan dengan cara memberikan gambaran ide bisnis melalui media slideshow. Umumnya, metode ini dilakukan untuk meyakinkan investor setelah membaca business plan tertulis. Penyajian pun umumnya terbatas pada gambaran umum bisnis (executive summary) dan fakta-fakta berupa grafik dari ide bisnis. Hal ini dilakukan untuk menarik minat investor untuk menanamkan modalnya dalam bisnis.
3.    Presentasi tertulis
Penyajian business palan dengan cara ini banyak dilakukan oleh calon Enterpreneur. Stakeholder luar menjadi ntarget penyajian business plan dengan cara ini. Umumnya, pada penyajian ini, diberikan gambaran lengkap bisnis yang sedang direncanakan mengikuti format-format standar yang ada.
4.    Presentasi internal perusahaan
Umumnya, hal ini dilakukan ketika perusahaan akan melakukan ekspansi atau membuat produk atau layanan baru. Business plan dipresentasikan kepada lingkungan internal perusahaan manajemen internal perusahaan.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, business plan yang dirancangdapat diajukan pada internal perusahaan atau lingkungan eksternal perusahaan. Hal ini diperlihatkan pada diagram dibawah ini.

                        Manajemen
            Internal
Busniness Plan                    Karyawan   
                            Konsumen
                Eksternal        Pemasok
                            Investor
Pada bagan di atas, terlihat manfaat yang dapat diambil dengan dibuatnya Business plan adalah mencakup lingkungan internal perusahaan maupun lingkunagn eksternal perusahaan. Pada lingkungan internal, business plan berguna sebagai saran perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan bisnis, baik yang telah berjalan maupun yang masih berada pada tahap perencanaan. Manajemen dapat mengukur sejauh mana efektivitas proses bisnis yang ada sekarang terhadap target dan tujuan yang telah ditetapkan.
Business plan juga menjadi acuan dalam mengukur performansi karyawan. Hal ini tetntu saja berguna tidak hanya bagi pemilik bisnis tetapi juga manajemen.Karyawan juga akan merasakan transparansi ukuran kinerja mereka.Dengan ukuran yang jelas tersebut, setiap karyawan tentunya akan mengetahui secara pasti target apa yang perlu mereka capai pada tahun yang sedang berjalan. Transparansi ukuran kinerja akan tercipta dengan sendirinya.
Bagi lingkungan eksternal, business plan berguna untuk mengetahui konsumen-konsumen potensial yang dijadikan pasar.Pemasok juga akan mendapatkan gambaran yang cukup jelas tentang bagaimana proses bisnis itu berjalan.Kelancaran pasokan tidak saja akan mempengaruhi keberlangsungan bisnis, tetapi juga akan meningkatkan keuntungan perusahaan secara signifikan. Bagi investor tentu saja akan sangat bermanfaat, terutama jika dilihat dari seberapa berpotensinya prospek bisnis yang ditawarkan kepada mereka.
Konsumen dapat dibedakan menjadi dua, yakni konsumen yang merupakan individu atau institusi bukan badan usaha dan konsumen yang berasal dari badan usaha. Karakteristik keuda jenis konsumen tersebut berbeda. Business plan akan berperan banyak dalam kerja sama dengan konsumen yang berbadan usaha (umumnya disebut dengan costumer). Costumer tentunya tidak ingin pasokan dan kelancaran bisnis mereka terlambat. Customer akan meneliti kesiapan dan perencanaan yang matang dari calon pemasok mereka.
Sebuah bisnis plan yang baik adalah business plan yang dapat meyakinkan pembaca/calon investor mengenai kesempatan yang ditampakkan dalam business plan dan kemungkinan kemajuan bisnis yang diajukan. Hendaknya seorang Enterpreneur tidak hanya menggambarkan kekuatan bisnisyang sedang diusahakan. Seorang Enterpreneur juga perlu mencantumkan dan menjelaskan secara rinci apa saja risiko yang mungkin timbul dan hambatan-hambatan yang menghalangi keberlangsungan bisnis ke depannya.
Sebuah business plan yang baik setidaknya akan memuat tiga hal seperti dijelaskan berikut ini.
•    Tujuan dan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang ide bisnis ditulis dengan jelas dan mudah dipahami.
•    Penjelasan bagaimana tujuan yang telah ditetapkan tersebut dapat dicapai pada kondisi yang realistis.
•    Penjelasan tentang bagaimana realisasi dari perencanaan tersebut dapat memenuhi ekspektasi calon investor.
B.    Manfaat Business Plan
Berikut ini manfaat-manfaat yang dapat diambil dari penyusunan business plan yang baik.

1.    Membantu dalam mencari modal dan pinjaman kepada lembaga keuangan pemberi kredit.
Business plan bisa menggambarkankesiapan calon Enterpreneur yang terjun langsung dalam dunia bisnis. Seberapa dalam calon Enterpreneur mengetahui bisnis yang sedang dirancang. Hal itu terlihat dari seberapa kompleks dan rinci business plan yang disusun.
Pada Business plan, juga akan diketahui siapa saja yang terlibat langsung dari keberjalanan bisnis. Siapa saja yang bermain dari segmen bisnis yang sama. Hal ini akan mengukur seberapa besar risiko dari bisnis yang diusulkan. Seberapa panjang rantai pasok dari bisnis. Hal ini juga mempengaruhi tingkat risiko bisnis.
Bila semua aspek tersebut memnuhi keinginan calon investor, bisa saja investor tersebut tanpa ragu menanamkan modalnya ke dalam bisnis. Aspek-aspek utama seperti pay-back period, break even point, dan internal rate of return umumnya digunakan investor untuk mengetahui seberapa layak bisnis yang diajukan padanya benar-benar layak dari segi finansial.
Namun demikian, bukan berarti calon investor tersebut akan memberikan investasinya bila parameter-parameter kelayakan financial terpenuhi. Investor akan mencocokkan rencana Enterpreneur dalam memenuhi proyeksi financial yang dirancang.



1.    Membantu dalam memutuskan apakah akan melanjutkan usaha atau berhenti.
      Layaknya rambu-rambu lalu lintas, Business plan uga bisa digunakan untuk memutuskan apakah bisnis yang sedang dijalani on the track atau sesuai dengan yang direncanakan. Bila belum tercapai, mengapa hal itu bisa terjadi. Bagian proses bisnis mana yang salah dan perlu diperbaiki.
Melalui business plan, akan diketahui proses pemasukan-pengeluaran bisnis yang sedang dijalani. Adakah dari pos-pos pemasukan dan pengeluaran tersebut yang aneh atau ada ketidakefisienan dari pos=pos pemasukan dan pengeluaran tersebut. Bila terdapat pos pengeluaran yang bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan, Enterpreneur akan dengan mudah melakukan penyesuaian.
Business plan dapat dijadikan alat investor dalam mengevaluasi bisnis tersebut. Keputusan-keputusan investor tersebut didasari oleh parameter-parameteryang dirancangdalam business plan. Investor akan memutuskan apakah kerja sama dapat dilanjutkan atau tidak. Bila kerja sama akan dilanjutkan, apa saja evaluasi yang harus segera diimplementasikan oleh Enterpreneur. Bila bisnis tampak kurang menjanjikan, investor berhak untuk memutuskan kerja sama.
Selain itu, Enterpreneur juga bisa memutuskan apakah keberlangsungan bisnis dapat memuaskan bebrapa tahun mendatang. Enterpreneur tersebut bisa memutuskan apakah bisnis dapat dilanjutkan. Enterpreneur juga bisa memutuskan apa saja yang perlu diperbaiki demi mempertahankan bisnis.
2.    Membantu dalam mengembangkan ide bisnis
Business plan merupakan salah satu sarana sistematis dalam mempertajam ide bisnis. Dengan bantuan business plan, ide-ide bisnis akan lebih terencana dan sistematis. Pada perencanaan finasnsial akan diketahui bagaimana pemasukan dan pengeluaran yang paling optimal. Dengan bantuan computer, akan dapat disimulasikan posisi pos-pos keuangan yang dapat menghasilkan profit tinggi bagi bisnis. Selain itu, tentu saja yang tidak memberikan keuntungan dan bahkan bisa menjadi beban bisnis.

3.    Membantu dalam mengidentifikasikan faktor-faktor penghambat kesuksesan bisnis.
Investasi pada sebuah bisnis seperti melakukan taruhan. Taruhan akan investasi yang ditanamkan. Apakah uang yang ditanamkan akan memberikan keuntungan maksimal atau menguap begitu saja.
Melalui business plan, akan diketahui secara jelas bagimana proses bisnis yang dirancang. Bagaimana pola pemasaran yang akan dilakukan, bagaimana proses operasionalnya, serta bagaiman perlimpahan tanggung jawab dalam organisasi bisnis. Bagaimana sebuah bisnis berkembang dan sukses atau bagaimana sebuah bisnis menemui kegagalan dapat dilihat dari business plan yang disusun. Seberapa baik business plan tersebut akan memberikan gambaran faktor-faktor penentu keberhasilan bisnis.Lalu bagaimana menghadapi faktor-faktor penghambat bisnis. Bila faktor tersebut muncul, bagaiman respon perusahaan terhadap penghambat tersebut.
4.    Menyediakan tujuan yang jelas untuk lingkungan internal perusahaan maupun eksternal perusahaan.
Business paln memberikan gambaran dan arah yang jelas terhadap pengelolaan bisnis. Selain itu, bagi calon investor, business plan akan memberikan tujuan yang jelas serta tingkat kelayakan bisnis. Hal ini tentu saja sangat penting untuk menarik minat investor dalam menanamkan dananya seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
5.    Menyediakan gambaran yang jelas tentang calon konsumen potensial, pemasok, dan calon investor.
Pada perencanaan pemasaran, dijelaskan bagaimana posisi produk atau jasa relative terhadap pesaing. Segmen pasar mana yang akan dibidik oleh Enterpreneur. Hal ini sebenarnya berkaitan erat dengan pendefinisian calon konsumen potensial.
Pada perencanaan operasional akan didefinisikan siapa saja yang terlibat langsung dalam kegiatan operasional bisnis.tentunya, keberadaan pemasok menjadi sangat penting karena menentukan kelancaran bisnis perusahaan.


C.    Tips dan Trik Membuat Business Plan memahami busi
Business plan merupakan sarana komunikasi antara Enterpreneur dan calon investor. Oleh karena itu, diperlukan teknik-teknik khusus agar investor dapat memahami dengan jelas apa yang diungkapkan oleh Enterpreneur.Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dan dihindari dalam pembuatan business plan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan.
    Pada bagian ini akan dijelaskan apa saja yang perlu diperhatikan agar fitur-fitur yang ada dalam business plan dapat menarik investor. Fitur-fitur tersebut, yaitu:
•    Singkat dan jelas
Entrepreneur harus mengerti bahwa investor mempunyai waktu yang sedikit dalammemahami business plan.
•    Memiliki tampilan yang menarik
Business plan hendaknya di susun dengan tampilan yang dapat mengikat mata.
Desain halaman business plan pun akan mempengaruhi ketertarikan investor.
•    Tersusun dengan baik
Business plan merupakan cara tersetruktur untuk menggambarkan rencana bisnis.
•    Menampilkan orientasi kepada konsumen bukan produk
Faktor ini sangat penting untuk di perhatikan oleh calon entrepreneur.
•    Memperlihatkan keberterimaan konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan
Seorang calon entrepreneur harus meyakinkan calon investor tentang potensi bisnis yang sedang di ajukan.
•    Kenali kebutuhan calon investor tentang besaran rate of return yang mereka kehendaki.
Kebutuhan atau keinginan calon investor terhadap besaran rate of return dari suatu ide bisnis sangat beragam.
•    Perlihatkan posisi produk atau jasa di pasar (terkait dengan aspek legal produk atau jasa seperti paten).
Adanya paten menggambarkan keseriusan Entrepreneur tentang potensi produk atau jasa yang ditawarkan dan lebih terjamin dari segi hukum karena telah bersertifikat.
•    Halaman judul.
Halaman ini berisi judul atau ide bisnis yang direncanakan. Judul hendaknya dibuat semenarik mungkin agar calon investor dapat melihat potensi yang ada pada ide bisnis tersebut.
•    Daftar isi.
Halaman ini berisi isian dari business plan. Halaman ini berfungsi untuk membantu calon investor menemukan bagian-bagian yang menurutnya penting untuk dianalisis.
•    Executive summary.
Halaman ini berisi rangkuman singkat mengenai ide bisnis. Pada halaman ini, disajikan beberapa fakta penting terkait dengan bisnis yang sedang dirancang.
•    Visi dan misi bisnis.
Kejelasan dan tujuan bisnis serta visi dan misi bisnisperlu juga dicantumkan. Hal ini dilakukan dalam calan investor melihat kepentingan dari ide bisnis yang dirancang.
•    Penjelasan singkat perusahaan dan ide bisnis.
Pada bagian ini dijelaskan secara singkat profil perusahaan dan apa saja yang terkait dengan dengan perusahaan atau bisnis.
•    Marketing plan.
Pada bagian ini dijelaskan bagaimana ide bisnis dipasarkan. Siapa saja konsumen potensial, kompetitor yang terlibat dan posisi perusahaan terhadap kompetitor-kompetitor tersebut.
•    Organizational plan.
Pada bagian ini dijelaskan struktur organisasi perusahaan serta bagaimana bentuk organisasi perusahaan nantinya.
•    Operational plan.
Pada bagian ini dijelaskan bagaimana bisnis tersebut dikelola. Dimana lokasi perusahaan. Berapa kapasitas perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
•    Financial plan.
Bagian ini merupakan salah satu bagian terpenting dari business plan. Parameter-parameter kelayakan bisnis dihitung pada bagian ini.
•    Lampiran-lampiran dan dokumen-dokumen penduduk.

5.    Marketing Plan
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang idividu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain (kotler,2008).
Adapun tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami keinginan pelanggan sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya. Pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang tinggal hanyalah bagaimana membuat produknya tersedia.
Perencanaan pemasaran (marketing plan) merupakan salah satu hal penting demi suksesnya pemasaran. Dengan adanya marketing plan, perusahaan dan tim marketing dapat terbantu untuk tetap fokus pada proses pemasaran , seperti apa yang harus tercapai dan bagaimana caranya mencapainya.
6.    Marketing analysis dan Competitor Analysis
Analisis pasar (marketing analysis) adalah dokumentasi hasil investigasi pasar yang digunakan untuk memberikan informasi pada kegiatan perencanaan perusahaan terutama dalam hal keputusan persedian, pembeliaan, perluasan tenaga kerja, perluasan fasilitas, pembelian peralatan modal, kegiatan promosi, dan banyak aspek lain dari perusahaan.
Analisis Kebutuhan Pasar:
•    Menggambarkan secara jelas kebutuhan pasar akan produk/jasa yang ditawarkan.
•    Menggambarkan market niche dari produk/jasa yang ditawarkan.
Potensi Pasar:
•    Seberapa banyak produk atau nilai barang yang dibutuhkan pasar.
•    Jumlah penduduk.
•    Pendapatan.
•    Daerah/Negara dibuat.
Peluang Pasar:
•    Harga lebih murah.
•    Kualitas lebih baik.
•    ‘Produk’ baru.
•    Delivery lebih cepat.
•    Sesuatu yang lebih baik dibandingkan dengan ‘produk’yang telah ada.
Competitor analysis
Analisis persaingan (competitor analysis) dalam manajemen pemasaran dan manajemen strategi adalah penilaian terhadap kekuatan dan kelemahan persaingan saat ini dan pesaing potensial.Analisis ini menyediakan baik strategi dalam konteks offensive maupun defensive yang akan digunakan untuk mengidentifikasikan peluang dan ancaman.
Mengingat bahwa analisis pesaing adalah salah satu komponen penting dalam strategi perusahaan, namun terdapat perdebatan yang menyatakan bahwa banyak perusahaan tidak menjalankan analisis tipe ini secara sistematis.

Lima Kemampuan Pesaing
          1.Menilai kemampuan pesaing berinovasi menghasilkan produk baru di pasar
          2.Menilai kemampuan produkvitas pesaing dan kapasitas pabrik
         3.Menilai bauran pemasaran yang dilakukan pesaing memasarkan produk mereka
         4.Menilai kemampuan sumber daya keuangan pesaing
         5.Menilai kemampuan manajerial pesaing








C.Produk Strategi
Proses pengembangan produk baru mencakup delapan tahap, yaitu penciptaan gagasan,penyaringan gagasan,pengembangan,dan pengujian konsep,pengembangan strategi pemasaran,analisis bisnis,pengembangan produk,uji coba pemasaran,dan kegiatan komersialisasi.
Strategi Pengolahan Produk Baru
Produk merupakan unsur pertama dan paling penting dalam suatu pemasaran.Strategi produk memerlukan berbagai keputusan yang terkoordinasi mengenai bauran produk,lini produk,jenis produk,dan jasa.
Strategi Diferensiasi Produk
Produk merupakan bauran pemasaran yang paling mendasar.Produk tidak hanya objek fisik,tetapi merupakan seperangkat manfaat atau nilai yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan baik secara fungsional maupun manfaat secara psikologis maupun social.Produk meliputi kualitas,keistimewaan,desain,gaya,keanekaragaman,bentuk,merk,kemasan,ukuran,pelayanan,jaminan,dan pengembalian.
Kualitas
Kualitas didefinisikan oleh pelanggan.Kualitas merupakan seberapa baik sebuah produk sesuai dengan kebutuhan spesifik dari pelanggan.Kualitas meliputi kualitas kinerja,kualitas kesesuaian,daya tahan dan kehandalan.
Keistimewaan
Keistimewaan merupakan karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk.
Desain
Desain merupakan totalitas keistimewaan yang mempengaruhi cara penampilan dan fungsi suatu produk.
Gaya
Gaya menggambarkan penampilan dan perasaan itu bagi pelanggan.
Kemasan
Produk fisik atau berwujud membutuhkan kemasan agar tercipta manfaat-manfaat tertentu.Kemasan harus menarik perhatian karena kemasan menggambarkan citra merk.
Pelayanan
Perusahaan apapun harus menyusun dan mengembangkan jasa pelayanan pada pelanggan yang memang diinginkan oleh para pelanggannya.Jasa pelayanan ini juga harus efektif dalam memenangkan persaingan.Kunci persaingan sering terletak pada penambahan pelayanan yang menambah nilai dan meningkatkan kualitasnya.

D.Marketing Mix
Produk
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditunjukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Price
Bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategi dan taktis seperti tingkat harga,struktur diskon,syarat pembayaran,dan tingkat diskriminasi harga.
Promotion
Bauran promosi meliputi berbagai metode yaitu iklan promosi penjualan,penjualan tatap muka dan berhubungan dengan masyarakat.
Saluran Distribusi
Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan.Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang.
6. Organizational Plan
A.    Analisis lingkungan (IFAS dan EFAS)
a.menganalisis faktor srategi internal dan eksternal
langkah langkahnya sebagai berikut
1.menginventarisasi faktor internal yang mempengaruhi pencapaian goals/sasaran
2.menginventarisasi faktor eksternal yang mempengaruhi pencapaian goals/sasaran
3.membuat matriks faktor strategi internal (IFAS=internal strategic factors analiysis summary) dan matriks faktor strategis eksternal (EFAS=Eksternal strategic factors analylisis summary)
4.membuat matriks ruang (space matriks)
5.menyusun strategi
      B.Strategi perusahaan
      Strategi adalah :ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu dalam perang maupun damai.
          Manajemen strategi adalah :seperangkat keputusan dan tindakan yang di gunakan untuk memformulasikan dan mengimplementasikan srategi strategi untuk mencapai sasaran oragnisasi.
Strategi besar di bedakan menjadi 3 kategori yaitu:
1.pertumbuhan (growth)
2.stabilitas(stability)
3.pemangkasan(retrenchment)
Strategi global juga di bedakan menjadi 3 yaitu:
1.strategi globalisasi(globalization strategy)
2.strategi multidomestik(multidomestic strategy)
3.strategi transnasional(transnational strategy)
I.Tingkatan strategi de bedakan menjadi tiga yaitu:
1strategi tingkat perusahaan (coporate strategy)
2.strategi tingkat bisnis(business strategy)
3.strategi tingkat fungsional(functional strategy)
II.proses manajemen strategi
Ada lima tahapan dalam proses manajemen
1.menetapkan arah dan misi organisasi
2.memahami lingkungan internal dan eksternal
3.memformulasikan strategi
4.mengimplementasikan strategi
5.mengevaluasi dan mengawasi strategi
C.proses bisnis
Proses bisnis adalah: suatu kumpulan pekerjaan yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu.
Karakteristik proses bisnis yaitu:
1.definitif
2.urutan
3.pelanggan
4.nilai tambahan
5.keterkaitan
6.fungsi silang
D.STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi adalah: spesifikasi dari aktivitas aktivitas kerja serta menunjukan bagaimana fungsi atau aktivitas aktivitas yang berbeda berkaitan satu sama lain dalam suatu organisasi.
1.fungsi struktur organisasi
2.pengorganisasian
3.dimensi pengorganisasian
4.fungsi pengorganisasian
5.proses pengorganisasian
E.JOB ANALYSIS
Job analysis adalah:karakteristik karyawan yang di perlukan untuk melakukan suatu pekerjaan.
Adapun yang melakukan job analysis
1.staf personalia
2.atasan langsung
3.konsultan
Metode pengumpulan informasi
a.pengamatan
b.wawancara
c.pandangan jabatan
d.daftar pertanyaan
e.catatan harian karyawan
Informasi yang dapat di kumpulkan dalam analisis jabatan
1.informasi mengenai pekerjaan itu sendiri
2.informasi mengenai hasil keluaran kegiatan pekerjaan produk atau jasa
3.informasi mengenai kondisi kerja
4.informasi mengenai persyaratan manusiawi untuk pekerjaan.
Kegunaan informasi analisis jabatan
a.perancanaan dan pengadaan SDM
b.rekrutmen dan sleksi SDM
c.orientasi
d.memberikan data sebagian
e.pengmbangan karier
f.penilaian kerja
F.ASPEK LEGAL BISNIS
Hal hal yang perlu di perhatikan terkait pihak pelaksanaan bisnis.
a.identitas pelaksanaan bisnis
b.bidang usaha
c.lokasi
d.waktu pelaksanaan
UUD RI NO 5 1991 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat
1.pengertian (pasal 1)
2.tujuan(pasal 3)
3.perjanjian yangdi larang (pasal 4)
a.oligopoli
b.penetapan harga
c.pembagian wilayah
d.pemboikotan
e.kartel
f.trust
g.oligopsoni
h.intregasi vertical
i.perjanjian tertutup
UUD RI NO 8 TH 1991 tentang perlindungan konsumen
Perlindungan konsumen adalah: segal;a upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk member perlindungan kepada konsumen.
Pasal  3 ayat  5
Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha.
7. Financial Plan
A. Investasi Awal
    Investasi awal adalah uang yang dibutuhkan oleh pemilik usaha untuk memulai suatu bisnis. Dapat termasuk uang pribadi pemilik bisnis, pinjaman dari berbagai sumber termasuk pinjaman keluarga, kerabat, ataupun bank, serta dana yang diperoleh dari investor.
Investasi merupakan pengorbanan yang dilakukan sekarang untuk suatu hasil yang akan diperoleh pada masa depan. Investasimenimbulkan opportunity cost karena dengan melakukan investasi pada suatu alternatif tertentu, akan menghasilkan kesempatan merealisasikan alternatif investasi yang lain.
    Dalam membuat pendirian sebuah bisnis, khususnya terkait perencanaan investasi, makan diperlukan dua jenis komponen investasi, yaitu:
•    Aktiva tetap (fixed assets)
•    Modal kerja (working capital)
Selain itu, dalam mengetimasi besaran investasi yang diperlukan metode estimasi atau peramalan biaya investasi, antara lain:
•    Metode elementer, yaitu estimasi yang dilakukan terhadap setiap komponen (item) biaya investasi, antara lain:
    Modal Kerja
    Kas (cash)
    Piutang (account receivables)
    Persediaan (Inventory)
    Aktiva tetap
    Biaya persiapan (studi, pendirian badan hokum, perizinan, dll)
    Biaya pembebasan lahan
    Biaya engineering dan desain
    Biaya konstruksi (bangunan, mesin, dan peralatan)
    Biaya reinvestasi/replacement

B.    Sumber pendanaan
Sumber pendanaan investasi usaha baru dapat berasal dari:
    Milik pemilik (equity)
    Utang (debt)
Komposisi pembiayaan investasi ini disebut sebagai struktur modal. Setiap jenis
    Sumber modal (capital) akan menimbulkan risiko dan biaya modal tertentu. Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi besar atau kecilnya sumber pendanaan meliputi:
    Tingkat pertumbuhan penjualan
    Stabilitas penjualan
    Struktur aktiva
    Sikap manajemen
    Sikap pemberi pinjaman
    Profitabilitas
    Struktur saingan dan karakteristik industry
Tipe Pendanaan Jangka Pendek
1.    Pendanaan Spontan adalah Jenis pendanaan yang berubah secara otomatisdengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan.
2.    Pendanaan tidak sepontan adalah Jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan.
Beberapa bentuk sumber dana tidak sepontan antara lain :
•    Commersial paper
•    Pinjaman kredit
•    Factoring atau anjak piutang
•    Menjaminkan piutang
•    Menjaminkan barang dagang
•    Akseptasi Bank
•    Repo
Evaluasi Sumber Pendanaan Jangka Pendek
    Untuk menentukan sumber pendanaan  jangka pendek, manajer keuangan bisa mengevaluasi dengan menggunakan kerangka:
•    Strategi pendanaan secara keseluruhan
•    Biaya
•    Ketersediaan
•    Fleksebilitas
C.    Proyeksi keuangan
Proyeksi adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan dating yang dilakukan pada saat sekarang.
Jenis Dimensi Proyeksi
A.    Waktu
•    Jangka pendek satu tahun atau kurang
•    Jangka pnjang, dua tahun atau lebih
B.    Satuan Proyeksi
•    Proyeksi untuk tiap unit atau bagian organisasi.
•    Proyeksi untuk stiap spesifik proyek
•    Proyeksi total perusahaan atau total proyek.
•    Proyeksi laporan keuangan biasanya dibuat dalam bebrapa scenario. Skenario sering juga disebut juga analisis sensitivitas.
Skenario yang biasanya digunakan dalam penyusunan proyeksi:
•    Kondisi buruk/worst case
•    Kondisi normal/normal case
•    Kondisi terbaik/best case
Bagaimana Proses Penyusunan Proyeksi
•    Interaksi
    Proyeksi dibuat dengan mengombinasikan antara proposal investasi dan pilihan pendanaan yang digunakan.
•    Pilihan alernatif/options
    Proyek di buat dengan memberikan kesempatan perusahaan untuk mnenentukan beberapa alternative pilihan berdasarkan sekenario yang telah di tentukan.
•    Kelayakan/feasibility
    Peruses harus di buat dengan pertimbangan akal sehat
•    Hindarkan kejutan/avoiding surprises
    Nobody plans to fail,but many fail to plan.
Suber Data
    Laporan keuangan
    Neraca
    Laporan laba rugi
    Arus kas
    Catatan atas laporan keungan
    Kondisi konsumen dan pasar secara umum, kondisi budaya/tradisi – asumsi
    Kondisi makroekonomi – asumsi
    Regulasi
    Target jangka pendek dan jangka panjang perusahaan secara spesifik
Proyeksi Laporan Keuangan
1.    Proyeksi penjualan
Pembuatan anggaran penjualan merupakan langkah yang sangat menentukam terhadap volume kegiatan dan biaya-biaya lainnya.
Untuk menyusun anggaran penjualan, diperlukan penaksiran (forecasting), khususnya penaksiran tentang jumlah (kuantitas) produk yang diperkirakan akan mampu dijual beserta harga jualnya, yang masing-masing dikaitkan dengan jenis produk yang akan dijual serta lebih lengkap lagi dengan waktu serta tempat penjualan.
Penjualan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
•    Ketidakpastian ekonomi
•    Pola konsumsi masyarakat yang terkadang berubah
•    Perkembangan teknologi
•    Perubahan regulasi
2.    Pro forma laporan keuangan
Berisikan tentang proyeksi atas:
•    Neraca
•    Laporan laba rugi
•    Proyeksi penambahan asset yang diperlukan
•    Proyeksi penambahan dana untuk memenuhi target penjualan dan penambahan asset.
3.    Kebutuhan asset
Proyeksi keuangan menjelaskan tentang kebutuhan atas tambahan asset untuk mendukung proyeksi yang telah dibuat. Peningkatan penjualan juga harus didukung peningkatan modal kerja.
4.    Kebutuhan pendanaan
Proyeksi keuangan akan memasukkan jumlah kebutuhan dana yang digunakan untuk mencapai pertumbuhan penjualan dan target laba yang telah ditetapkan. Kebijakan dividen dan struktur pendanaan perusahaan akan mempengaruhi jumlah dana yang dibutuhkan. Jika tidak ada dana baru yang diharapkan dapat diperoleh melalui utang, perusahaan harus mempertimbangkan untuk menerbitkan tambahan saham atau jenis pendanaan lainnya.
5.    Asumsi Penyusunan Proyeksi
Proyeksi tidak dapat dibuat jika tidak ditentukan asumsi:
•    Kondisi lingkungan ekonomi
•    Kondisi yang diharapkan berdasarkan evaluasi
•    Hubungan antar variable berdasarkan data-data historis
    Kelemahan dalam Model Proyeksi keuangan
    Model Proyeksi Keuangan tidak mengindikasikan  kebijakan keuangan mana yang paling baik, namun hanya menggambarkan beberapa alternative kondisi.
    Banyak simplifikasi dari kegiatan sebenarnya sedangkan keadaan sebenarnya dapat berubah menjadi hal yang tidak diduga sebelumnya.
    Tanpa perencanaan jangka pendek perusahaan seperti dalam laut yang berombak tanpa kemudi untuk pegangan. Perencanaan keuangan harus diterjemahkan dalam detail anggaran keuangan dan operasi.
D.  Evaluasi Investasi
    Tujuan:
    Menentukan apakah suatu rencana investasi layak untuk dilaksanakan.
    Memilih alternatif (kombinasi alternatif) investasi yang dapat memaksimalkan keuntungan dengan mempertimbangkan kendala sumber daya (permodelan) yang ada.
    Dasar-dasar Evaluasi Investasi
•    Cash-flow
Dasar evaluasi investasi menggunakan cash flow dan bukan pendapatan, karena hanya kaslah yang dapat dipakai oleh perusahaan, baik untuk investasi kembali maupun untuk membayar deviden.
•    Konsep nilai waktu dari uang
Uang mempunyai nilai terhadap waktu dan besar nilai itu sangat bergantung kapan uang itu diterima. Dalam investasi, konsep ini  berkaitan dengan bunga yang dianggap sebagai biaya atas sewa uang karena uang itu untuk investasi usaha.
•    Berbagai kondisi dalam evaluasi investasi
Secara  ekonomis terdapat hubungan:
    Independent, antar investasi tidak saling mempengaruhi.
    Depandent, satu investasi dipengaruhi oleh investasi.
a.    Bersifat komplemen, meningkatkan pendapatan dari invesstasi lain.
b.    Bersifat subsitusi, menurunkan hasil dari investasi lain.
Beberapa pendekatan untuk menentukan umur investasi :
•    Usia pemilikan / usia pelayanan
•    Usia akuntansi
•    Usia ekonomis
•    Usia abadi
E.  Analisis Risiko
     1. Risiko Usaha
•    Risiko Internal Usaha
•    Risiko Ekternal Usaha
a.    Risiko Buyer / supplier
b.    Risiko Perekonomian
c.    Risiko Perkembangan teknologi
d.    Risiko Penghentian Izin Usaha
e.    Risiko persaingan Usaha
f.    Risiko Perubahan Peraturan dan kebijakan pemerintah
g.    Risiko Tidak Tercapainya Target Proyeksi
3.    Risiko Lingkungan Usaha
Evaluasi dan Penanganan Dampak Lingkungan
Kegiatan usaha hendaknya tetap diarahkan sesuai dengan peraturan yang berlaku antara lain :
a.    Kegiatan usaha yang di rencanakan
b.    Dampak kelestarian hubungan ekosistem yang serasi dan seimbang
c.    Evaluasi penanganan dampak lingkungan
          Adapun hasil pengevaluasian terhadap penanganandampak lingkungan adalah ;
a.    Dapat diketahui seberapa besar pengaruh yang akan di timbulkan
b.    Mampu member masukan mengenai cara cara terbaik untuk memperkecil pengaruh dampak lingkungan
c.    Besarnya dampak lingkungan yang ditimbulkan tersebut akan dapat diperkirakan sehingga langkah-langkah pencegahan sedini mungkin dapat dilakukan
        Selanjutnya, dengan cara pengendalian tersebut akan dapat di manfaatkan hasilnya dalam perencanaan berikutnya. Bahan sebagai acuan atau pedoman di dalam melakukan tahapan operasional serta pada tahap pengelolaan kegiatannya, yaitu :
a.    Mampu memberikan informasi kepada masyarakat sedini mungkin
b.    Mampu mengajukan tanggapan bahwa pengajuan saran/usulan pencegahan bagi kemungkinan terjadinya dampak lingkungan yang lebih besar dari akibat kegiatan oprasional usaha
c.    Semuanya itu kemudian dijadikan sebagai suatu cara atau isyrat pemberi tanda bahaya , yang secara tepat dan pasti dapat menentukan bobot dampak lingkungan yang paling mengancam terhadap lingkungan sekitarnya.

8.   KESIMPULAN
Agar bisnis dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang di inginkan,maka harus di dukung dengan manajemen yang baik.Dan ini tidak hanya berlaku pada bisnis yang bersekala besar tetapi juga mutlak berlaku untuk bisnis yang masih bersekala kecil.
9.     Daftar Pustaka
Best, Roger,J. 2004. Market-Base Management: Strategies For Growing Customer value And Profitability. 3nd Edition. Prenctice-Hall inc. new Jersey.
Craven W Davidm and Nigel F Piercy 2007 Strategic Marketing, 8nd Edition Irwin, Mc Graw Hill.
Day, George S 1999 market Driven Strategy: process For Creating Value. New York The Free Press A Division of Simon & Schuster Inc., New York.
Fandy Tjiptono,Gregorius Chandra ,2008 Dadi Adriana, Pemasaran Strategik,Jakarta: Cv Andi Offset
Kotler, Philip 2006 Marketing Management, Elevent h edition, New jersey Prenctice Hall
Thomas Davenport, (1993). Process Innovation: Reengineering work through information technology. Harvard Business School Press, Boston
Michael Hammer and James Champy (1993). Reegineering the Corportation: A Manifesto for Business Revolution, Harper Business
Rummler & Brache (1995). Improving Performance: How to manage the white spaceon the organization chart. Jossey-Bass, San Francisco
Henry J. Johanson et al. (1993). Business Process reengineering: Breakpoint Strategies for Market Dominace. John Wiley & Sons
Burggraff Willem, et. Al. 2008. The Entrepreneur and The Enterpreneurship Cycle. Assen: Royal Van Gorcum
Corsi, Patrick, et. al. 2006. Innovation Engineering. London: iste
Sutomo, Djati. Menjadi Entrepreneur Jempolan. Jakarta: Republika.
Widjajanta, Bambang. 2007. Mengasah Kemampuan Ekonomi, Bandung: CV Citra Karya
Fuad, M. et. al. 2000. Pengantar Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Sari, Elsi kartika. Et. al. 2007. Hukum Dalam Ekonomi. Bandung: Grasindo
Harmaizar. 2006. Menggali Potensi Wirausaha. Bekasi:CV Dian Anugerah Prakarsa
http://irmadevita.com/2007/prosedur-cara-dan-syarat-pendirian-cv
Sitio, Arifin,dan Tamba, Halomoan. 2001. Koperas: teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga
Djuwardi, Anton. 2010. Membangun Karakter Wirausaha dan Praktik Bisnis di Bidang Pangan. Jakarta: Grasindo
Solehudin. Murpi. S.T, Dea. Tantyo. Iskandar, Manajemen Bisnis untuk Orang Awam, Bekasi:lascar Aksara
10.    Penutup
Demikianlah makalah ini kami buat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Kami mohon maaf jika terdapat salah pengetikan dan kurang rapi, mohon dimaklumi.
Terima kasih
               

Minggu, 11 Maret 2012

Manajemen mutu dalam perekrutan karyawan

Latar Belakang   
Investasi di Bidang Sumber Daya Manusia merupakan investasi yang sangat penting, sekaligus memerlukan perhatian khusus dalam penanganannya. Sebagai salah satu elemen perusahaan, Manajemen Sumber Daya Manusia tidak dapat dipisahkan dari bidang manajemen lainnya dalam pencapaian tujuan perusahaan. Perencanaan dan usaha pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia,yang dilakukan dalam seleksi , bila dikelola secara professional akan sangat menentukan mutu dana kesuksesan perusahaan. Dengan kata lain seleksi yang aktif akan memperoleh sumber daya yang baik untuk jangka waktu yang lebih panjang.
Tujuan utama dari proses seleksi adalah untuk mendapatkan orang yang tepat bagi suatu jabatan tertentu, sehingga orang tersebut mampu bekerja secara optimal dan dapat bertahan di perusahaan dalam waktu yang lama. Meskipun tujuannya terdengar sangat sederhana, proses tersebut ternyata sangat kompleks, memakan waktu cukup lama dan biaya tidak sedikit dan sangat terbuka peluang untuk melakukan kesalahan dalam menentukan orang yang tepat.
     Lowongan pekerjaan bisa timbul karena adanya seorang karyawan yang berhenti dan pindah ke organisasi yang lain. Mungkin pula lowongan terjadi karena adanya karyawan yang di berhentikan dengan terhormat ataupun dengan tidak terhormat, alasan lain karena ada karyawan yang meninggal dunia. Perlu ditekankan bahwa kegiatan seleksi di dasarkan pada perencanaan Sumber Daya Manusia,karena dalam rencana tersebut telah di tetapkan berbagai persyaratan yang harus di penuhi oleh orang–orang yang ingin bekerja dalam organisasi yang bersangkutan artinya, dengan mendasarkan pada rencana Sumber Daya Manusia, preferensi para manajer, para pencari tenaga kerja akan memiliki gambaran yang lengkap tentang tuntunan pekerjaan yang harus di penuhi oleh tenaga kerja baru/calon karyawan.
Prediksi kinerja dalam proses manajemen terjadi pada proses seleksi tenaga kerja. Dalam prosesini, manajemen harus memperhatikan prosedur penerimaan tenaga kerja yang benar dan layak dipercaya untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas (Ashton). Selama ini pihak manajemen personalia kadang merasa kesulitan melakukan penilaian tersebut secara langsung. Oleh karena itu biasanya dilakukan tes psikologi yang dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, yaitu (1) Tes Kepribadian; (2) Tes Bakat; (3) Tes Inteligensi; (4) Tes Prestasi (5). Tes psikologi secara umum akan menunjukkan keadaan emosional seseorang, walaupun tidak selalu demikian (Peter Lauster). Sebuah penelitian pada hampir 42.000 orang di 36 negara dan mengungkapkan hubungan positif antara beberapa faktor psikologis tersebut dan kesuksesan dalam kehidupan pribadi dan pekerjaan (Stein dan Book). Ini menunjukkan bahwa seorang karyawan juga akan berhasil jika di dalam diri mereka terbentuk nilai-nilai yang tinggi. Tes psikologi akan mengajukan beberapa pertanyaan sederhana namun jawabannya akan cukup mewakilkan kepribadian, kecerdasan emosional, serta potensi yang dimiliki seseorang. Data tes dan hasil tes psikologi biasanya dihimpun dalam kertas atau dalam aplikasi komputer berupa tabel yang memuat data dan nilai dari masing-masing peserta tes. Penilaian dan pertimbangan dari hasil tes psikologi harus dilakukan secara berhati-hati dan dengan metode yang tepat. Melihat kondisi seperti di atas, maka kiranya diperlukan suatu sistem yang bias menyimpan data calon karyawan, hasil tes secara terintegrasi dan kemudian melakukan analisa terhadap hasil tes psikologi tersebut dan memberikan alternatif solusi bagi pihak manajemen dalam pemilihan calon karyawan yang tepat untuk menjadi karyawan perusahaan sesuai dengan posisi yang dibutuhkan perusahaan. Sistem pendukung keputusan akan menggunakan metode AHP agar para pengambil keputusan akan dengan mudah menentukan urutan calon karyawan berdasarkan nilai kriteria yang diperoleh dalam proses seleksi. Adanya prosedur ini setidaknya dapat membantu system dalam memproses aktivitas data dalam penyesuaian dengan sistem seleksi yang ada serta memperoleh informasi mengenai proses penerimaan karyawan secara cepat, tepat dan akurat sehingga tidak terjadi pemborosan waktu, biaya dan tenaga kerja untuk mendapatkan karyawan yang dibutuhkan.

PENGERTIAN
Manajemen mutu merupakan sebuah filsafat dan budaya organisasi yang menekankan kepada upaya menciptakan mutu yang konstan melalui setiap aspek dalam kegiatan organisasi. Manajemen mutu membutuhkan pemahaman mengenai sifat mutu dan sifat sistem mutu serta komitmen manajemen untuk bekerja dalm berbagai cara. Manajemen mutu sangat memerlukan figure pemimpin yang mampu memotivasi agar seluruh anggota dalam organisai dapat memberikan konstribusi semaksimal mungkin kepada organisasi. Hal tersebut dapat dibangkitkan melalui pemahaman dan penjiwaan secara sadar bahwa mutu suatu produk atau jasa tidak hanya menjadi tanggung jawab pimpinan, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh anggota dalam organisasi.

MUTU DALAM BERORGANISASI
Prinsip mutu, yaitu memenuhi dan memaksimalkan kinerja kerja dalam suatu bidang yang dijalankan.
Apabila pribadi yang ada di dalam organisasi tersebut  menjalankan tugasnya masing-masing dengan baik maka akan menghasilkan kinerja organisasi yang baik.
Organisasi yang dikatakan baik adalah organisasi yang dapat menghasilkan hubungan baik antara pemimpin dan anggota organisasi, maka akan menimbulkan keterkaitan yang menghasilkan keuntungan dipihak atasan maupun anggota organisasinya.

PROSES SELEKSI
1.Penerimaan Pendahuluan
2.Tes tes penerimaan antara lain: Tes Psikologis , Tes Pengetahuan Umum , Performance Test
3.Wawancara Seleksi
4.Pemeriksaan Seleksi
5.Evaluasi Medis
6.Wawancara Atasan Langsung
7.Keputusan Penerimaan

KESIMPULAN

Setelah kita melihat diatas dapat disimpulkan kalau tujuan utama dari proses seleksi adalah untuk mendapatkan orang yang tepat bagi suatu jabatan tertentu, sehingga orang tersebut mampu bekerja secara optimal dan dapat bertahan di perusahaan dalam waktu yang lama. Meskipun tujuannya terdengar sangat sederhana, proses tersebut ternyata sangat kompleks, memakan waktu cukup lama dan biaya tidak sedikit dan sangat terbuka peluang untuk melakukan kesalahan dalam menentukan orang yang tepat. Jadi Manajemen mutu itu sangat dibutuhkan , Meskipun tujuannya terdengar sederhana, proses tersebut ternyata sangat kompleks, memakan waktu lama dan biaya yang tidak sedikit dan sangat terbuka peluang untuk melakukan kesalahan dalam menentukan orang yang tepat. Prediksi kinerja dalam proses manajemen terjadi pada proses seleksi tenaga kerja. Dalam proses ini, manajemen harus memperhatikan prosedur penerimaan tenaga kerja yang benar dan layak dipercaya untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas Oleh karena itu biasanya dilakukan tes psikologi yang dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, yaitu (1) Tes Kepribadian; (2) Tes Bakat; (3) Tes Inteligensi; (4) Tes Prestasi (5). Tes psikologi . Adanya prosedur ini setidaknya dapat membantu system dalam memproses aktivitas data dalam penyesuaian dengan sistem seleksi yang ada serta memperoleh informasi mengenai proses penerimaan karyawan secara cepat, tepat dan akurat sehingga tidak terjadi pemborosan waktu, biaya dan tenaga kerja untuk mendapatkan karyawan yang dibutuhkan

Manajemen Perubahan

TUGAS MAKALAH MANAJEMEN UMUM
MANAJEMEN PERUBAHAN


                 



Nama : Dea Prantika
NPM : 31111774
Kelas : 1DB09
Manajemen Informatika (D3)


 Daftar Isi
1.    Pendahuluan
2.    Pengertian Manajemen Perubahan
3.    Tujuan dan Manfaat
4.    Mengapa Perubahan Perlu Dimanajemen?
5.    Empat Sikap Dalam Manajemen Perubahan
6.    Tahap-Tahap Manajemen Perubahan
7.    Kesimpulan
8.    Daftar Pustaka



MANAJEMEN PERUBAHAN
1.PENDAHULUAN
Perubahan tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.  Perubahan mulai disadari  menjadi bagian yang penting dari suatu organisasi diawali sekitar 40 tahun yang lalu. Dimulai oleh dunia usaha yang lebih dulu menyadari pentingnya  perubahan bagi peningkatan kualitas produksi yang dihasilkan. Berbagai upaya dan pendekatan telah dilakukan untuk  memecahkan masalah yang timbul akibat adanya perubahan
2.PENGERTIAN MANAJEMEN PERUBAHAN
Manajemen perubahan adalah pendekatan terstruktur untuk pergeseran / transisi individu , tim , dan organisasi dari keadaan sekarang ke keadaan masa depan yang diinginkan. Ini adalah proses organisasi bertujuan membantu karyawan untuk menerima dan merangkul perubahan dalam lingkungan bisnis mereka saat ini . Dalam manajemen proyek , manajemen perubahan mengaju pada proses manajemen proyek dimana perubahan proyek secara resmi diperkenalkan dan disetujui.
Contoh Perubahan Organisasi
1.    Misi perubahan,
2.    Perubahan strategis,
3.    Operasional perubahan (termasuk perubahan Struktural),
4.    Perubahan teknologi,
5.    Mengubah sikap dan perilaku personil,
Sebagai praktek multidisiplin yang telah berkembang sebagai hasil dari penelitian ilmiah, Manajemen Perubahan Organisasi harus dimulai dengan diagnosis sistematis situasi saat ini dalam rangka untuk menentukan baik kebutuhan untuk berubah dan kemampuan untuk berubah.Tujuan, isi, dan proses perubahan semua harus ditentukan sebagai bagian dari rencana Manajemen Perubahan.
Mengubah proses Manajemen dapat mencakup pemasaran kreatif untuk memungkinkan komunikasi antara penonton berubah, tetapi juga pemahaman sosial yang mendalam tentang gaya kepemimpinan dan dinamika kelompok. Sebagai trek terlihat pada proyek transformasi, Manajemen Perubahan Organisasi sejalan harapan kelompok , berkomunikasi, mengintegrasikan tim dan mengelola pelatihan orang. Ini membuat penggunaan metrik kinerja, seperti hasil keuangan, efisiensi operasional, komitmen kepemimpinan, efektivitas komunikasi, dan kebutuhan yang dirasakan perubahan untuk desain strategi yang tepat, untuk menghindari kegagalan mengubah atau mengatasi proyek perubahan bermasalah.
Manajemen perubahan yang berhasil adalah lebih mungkin terjadi jika berikut ini termasuk:
1.    Manfaat manajemen dan realisasi untuk menentukan stakeholder yang bertujuan terukur, membuat kasus bisnis untuk prestasi mereka (yang harus terus menerus diperbaharui), dan asumsi memantau, risiko, dependensi, biaya, laba atas investasi, dis-manfaat dan isu-isu budaya mempengaruhi kemajuan terkait bekerja.
2.    Komunikasi efektif yang menginformasikan kepada stakeholder berbagai alasan untuk perubahan (mengapa?), Manfaat dari implementasi yang sukses (apa yang di dalamnya bagi kita, dan Anda) serta rincian perubahan (ketika di mana? Siapa yang terlibat?? berapa banyak biayanya dll)?.
3.    Merencanakan pendidikan yang efektif, pelatihan dan / atau peningkatan keterampilan skema untuk organisasi.
4.    Resistensi kontra dari karyawan perusahaan dan menyelaraskan mereka ke arah strategis secara keseluruhan organisasi.
5.    Memberikan konseling pribadi (jika diperlukan) untuk mengurangi ketakutan perubahan apapun terkait.
6.    Pemantauan pelaksanaan dan fine-tuning seperti yang diperlukan.
3.Tujuan dan Manfaat
Perubahan mempunyai manfaat bagi kelangsungan hidup suatu organisasi, tanpa adanya perubahan maka dapat dipastikan bahwa usia organisasi tidak akan bertahan lama. Perubahan bertujuan agar organisasi tidak menjadi statis melainkan tetap dinamis dalam menghadapi perkembangan jaman, kemajuan teknologi dan dibidang pelayanan kesehatan adalah peningkatan kesadaran pasien akan pelayanan yang berkualitas


4.Mengapa perubahan perlu dimanajemen ?
    Tuntutan perubahan terjadi pada berbagai bidang kehidupan, termasuk perubahan pendidikan tinggi. Sumber utama pemicu perubahan pada dasarnya berasal faktor internal dan eksternal suatu organisasi. Secara rinci Drucker (1985) menyebutkan beberapa sumber pembaruan suatu organisasi dapat berasal dari : the unexpected, the incongruity, innovation based on process need, changes in industry structure or market structure, demographics, changes in perception mood and meening, and new knowledge. Dari sumber utama tuntutan pembaruan organisasi menurut Drucker tersebut, maka sumber perubahan lembaga pendidikan tinggi dapat berasal dari kondisi yang tidak diharapkan, munculnya ketidakwajaran, inovasi yang berdasarkan kebutuhan proses, perubahan struktur industri atau struktur pasar, demografi, perubahan persepsi, suasana dan makna serta pengetahuan baru.
    Selain itu Menurut Hussey, faktor pendorong terjadinya perubahan adalah perubahan teknologi yang terus meningkat, persaingan semakin intensif dan menjadi lebih global, pelanggan semakin banyak tuntutan, profil demografis negara berubah, privatisasi bisnis milik masyarakat berlanjut danstakeholders minta lebih banyak nilai. Sedangkan Kreitner dan Kinicki, menyebutkan kebutuhan akan perubahan dipengaruhi oleh kekuatan eksternal yang mencakup demographics characteristics, technological advancements, market changes, social and political pressures dan kekuatan internal yang meliputi human resources problems/prospects, managerial behavior/decisions. Dari sumber terjadinya perubahan organisasi sebagaimana dikatakan oleh Drucker, tuntutan perubahan baik dari faktor  internal dan ekesternal organisasi sebagaimana dikatakan oleh Kreitner dan Kinicki, dan dorongan perubahan yang diungkapkan oleh Hussey, maka mau tidak mau, suka atau tidak suka, maka lembaga pendidikan tinggi harus mengadakan perubahan sebagaimana dorongan dan tuntutan perubahan tersebut.
    Dari penjelasan diatas dapat kita pahami mengapa perubahan itu perlu dimanajemen, yaitu sesuai pengertian manajemen itu sendiri yang dirumuskan oleh Jones adalah The Planning, organizing, leading and controlling of resources to achieve organizational goals effectively and efeciently. (Yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan penggunaan sumber daya dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien).

5.Empat Sikap Dalam Manajemen Perubahan
    Manajemen perubahan merupakan sebuah sistem yang harus diketahui dan dimiliki oleh setiap perusahaan, khususnya bagi mereka yang ingin maju. Karena tanpa memiliki manajemen ini, sebuah organisasi atau perusahaan hanya akan bisa berjalan di tempat tanpa pernah bisa berpikir untuk hal yang bersifat baru dan maju.
Manajemen perubahan sendiri diartikan sebagai sebuah sikap untuk menata dan mensikapi berbagai perubahan yang terjadi di sekitar lingkungan kita. Dengan demikian, kita bisa mengambil posisi secara tepat dalam menyikapi perubahan tersebut. Baik untuk menjadi pelopor perubahan, pengikut perubahan atau juga tidak bersikap apa-apa atas perubahan yang terjadi di sekitar kita.
Hal ini terkait dengan adanya kenyataan bahwa kehidupan merupakan sebuah arus yang selalu berubah. Bagi mereka yang bisa bersikap bijak atas perubahan tersebut, maka mereka akan bisa tetap sukses dalam sistem yang sedang berjalan. Sementara, bagi mereka yang tidak bisa mengambil sikap secara tepat atas perubahan yang terjadi, maka mereka akan hancur ditelan perubahan yang terjadi tersebut.
Meski demikian, kondisi ini bukan berarti mengharuskan kita untuk selalu mengikuti perubahan. Ada beberapa posisi yang mengharuskan kita untuk tetap kukuh pada pendirian dan tidak mengikuti sebuah perubahan, terutama manakala perubahan yang terjadi justru membawa pada kehancuran. Salah satu contohnya adalah terkait dengan prinsip agama. Karena pada dasarnya prinsip dalam agama adalah mutlak dan tidak bisa berubah meski sampai akhir dunia.

Sikap Terhadap Perubahan
Terkait adanya kondisi yang menuntut kita memahami sebuah manajemen perubahan, ada empat sikap yang bisa dipilih terhadap kondisi ini. Empat sikap yang terkait dengan perubahan tersebut di antaranya adalah :

•    Menjadi motor penggerak terhadap perubahan
Di sini, kita memiliki posisi di garda terdepan terhadap proses perubahan yang terjadi. Kita dituntut memiliki pengetahuan tentang konsep dan alasan perlunya sebuah perubahan harus dilakukan. Dengan demikian, kita bisa mempengaruhi serta meyakinkan pihak lain bahwa kondisi yang ada pada saat ini perlu diubah. Untuk berada pada posisi ini, diperlukan lebih dari sekadarkecerdasan, namun juga keberanian. Sebab, untuk menjadi pelopor perubahan biasanya akan berhadapan dengan sebuah tantangan dari pihak yang sudah nyaman dengan kondisi yang ada, sehingga enggan terhadap perubahan.
•    Mendiamkan perubahan
Posisi ini merupakan posisi yang paling banyak dipilih oleh mereka yang ingin mengambil posisi aman terhadap kondisi yang ada. Mereka tidak berada di posisi sebagai pelopor perubahan, namun juga tidak menolak atas perubahan yang terjadi. Biasanya, orang-orang seperti ini tergolong sebagai kaum oportunis. Dimana ketika perubahan itu akan membawa keuntungan bagi mereka, maka perubahan itu akan mereka dukung. Sebaliknya jika mereka melihat perubahan itu tidak membawa keuntungan serta proses perubahan tersebut cenderung gagal, mereka memilih posisi aman dengan diam pada posisi yang ada pada saat ini.
•    Melawan perubahan
Posisi ini biasanya dilakukan oleh pihak yang sudah merasa nyaman dan memiliki keuntungan atas sebuah kondisi yang ada. Sehingga, mereka akan berusaha menolak semua usaha yang bertujuan untuk menggantikan posisi yang sudah ada sebelumnya. Biasanya, penolakan ini dilakukan karena pertimbangan materi dan kedudukan.
•    Berubah karena perubahan
Posisi diambil oleh mereka yang melihat bahwa perubahan yang terjadi membawa sebuah perbaikan. Sehingga mereka merasa perlu untuk mengikuti perubahan yang terjadi tersebut secara rasional, dan bukan atas dasar keinginan untuk mendapatkan keuntungan. Namun lebih pada kesadaran bahwa perubahan tersebut memang perlu dilakukan serta membawa ke arah kebaikan.
6.Tahap-Tahap Manajemen Perubahan
Suatu perubahan terjadi melalui tahap-tahapnya.  Pertama-tama adanya dorongan dari dalam (dorongan internal), kemudian ada dorongan dari luar (dorongan eksternal).  Untuk manajemen perubahan perlu diketahui adanya tahapan perubahan.  Tahap-tahap manajemen perubahan ada empat, yaitu:
Tahap 1,  yang merupakan tahap identifikasi perubahan, diharapkan seseorang dapat mengenal perubahan apa yang akan dilakukan /terjadi.  Dalam tahap ini seseorang atau kelompok dapat mengenal kebutuhan perubahan dan mengidentifikasi tipe perubahan.
Tahap 2,  adalah tahap perencanaan perubahan.  Pada tahap ini harus dianalisis mengenai diagnostik situasional tehnik, pemilihan strategi umum, dan pemilihan.   Dalam proses ini perlu dipertimbangkan adanya factor pendukung sehingga perubahan dapat terjadi dengan baik. 
Tahap 3, merupakan tahap implementasi perubahan dimana terjadi proses pencairan, perubahan dan pembekuan yang diharapkan.  Apabila suatu perubahan sedang terjadi kemungkinan timbul masalah. Untuk itu perlu dilakukan monitoring perubahan.
Tahap 4, adalah tahap evaluasi dan umpan balik.  Untuk melakukan evaluaasi diperlukan data, oleh karena itu dalam tahap ini dilakukan pengumpulan data dan evaluasi data tersebut.  Hasil evaluasi ini dapat di umpan balik kepada tahap 1 sehingga memberi dampak pada perubahan yang diinginkan berikutnya.
Suatu perubahan melibatkan perasaan, aksi, perilaku, sikap, nilai-nilai dari orang yang terlibat dan tipe gaya manajemen yang dibutuhkan. Jika perubahan melibatkan sebagian besar terhadap perilaku dan sikap mereka, maka akan lebih sulit untuk merubahnya dan membutuhkan waktu yang lama.
Jika pimpinan manajemen perubahan mengetahui emosi normal yang dicapai, ini akan lebih mudah untuk memahami dan menghandel emosi  secara benar.



7.Kesimpulan
Dari uraian yang sudah dijelaskan diatas dapat disimpulkan jika perubahan bertujuan agar organisasi tidak menjadi statis melainkan tetap dinamis dalam menghadapi perkembangan jaman, kemajuan teknologi dan dibidang pelayanan kesehatan adalah peningkatan kesadaran pasien akan pelayanan yang berkualitas.
Manajemen perubahan sendiri diartikan sebagai sebuah sikap untuk menata dan mensikapi berbagai perubahan yang terjadi di sekitar lingkungan kita. Dengan demikian, kita bisa mengambil posisi secara tepat dalam menyikapi perubahan tersebut. Baik untuk menjadi pelopor perubahan, pengikut perubahan atau juga tidak bersikap apa-apa atas perubahan yang terjadi di sekitar kita.

8.Daftar Pustaka
Davidson, Jeff, Change Management, The Complete Ideal’s Duides,Jakarta : Prenada, 2005, hal. 3.
Potts, Rebecca and LaMarsh, Jeanne, Managing for Success, London : Duncan Baird Publishers, 2004, hal. 36.
Hussey, D.. E., How to Manage Organisational Change, London : Kogan Page limited., 2000, hal. 6.
Wibowo, Managing Change, Pengantar Manajemen Perubahan, Pemahaman Tentang Mengelola Perubahan dalam Manajemen, Bandung : LFABETA, 2006, hal. 37.
(http://www.shvoong.com/how-to/careers/2034988-kuliah-online-apakah-menguntungkan/)

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Change_management
http://www.anneahira.com/manajemen-perubahan.htm