Minggu, 11 Maret 2012

Manajemen mutu dalam perekrutan karyawan

Latar Belakang   
Investasi di Bidang Sumber Daya Manusia merupakan investasi yang sangat penting, sekaligus memerlukan perhatian khusus dalam penanganannya. Sebagai salah satu elemen perusahaan, Manajemen Sumber Daya Manusia tidak dapat dipisahkan dari bidang manajemen lainnya dalam pencapaian tujuan perusahaan. Perencanaan dan usaha pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia,yang dilakukan dalam seleksi , bila dikelola secara professional akan sangat menentukan mutu dana kesuksesan perusahaan. Dengan kata lain seleksi yang aktif akan memperoleh sumber daya yang baik untuk jangka waktu yang lebih panjang.
Tujuan utama dari proses seleksi adalah untuk mendapatkan orang yang tepat bagi suatu jabatan tertentu, sehingga orang tersebut mampu bekerja secara optimal dan dapat bertahan di perusahaan dalam waktu yang lama. Meskipun tujuannya terdengar sangat sederhana, proses tersebut ternyata sangat kompleks, memakan waktu cukup lama dan biaya tidak sedikit dan sangat terbuka peluang untuk melakukan kesalahan dalam menentukan orang yang tepat.
     Lowongan pekerjaan bisa timbul karena adanya seorang karyawan yang berhenti dan pindah ke organisasi yang lain. Mungkin pula lowongan terjadi karena adanya karyawan yang di berhentikan dengan terhormat ataupun dengan tidak terhormat, alasan lain karena ada karyawan yang meninggal dunia. Perlu ditekankan bahwa kegiatan seleksi di dasarkan pada perencanaan Sumber Daya Manusia,karena dalam rencana tersebut telah di tetapkan berbagai persyaratan yang harus di penuhi oleh orang–orang yang ingin bekerja dalam organisasi yang bersangkutan artinya, dengan mendasarkan pada rencana Sumber Daya Manusia, preferensi para manajer, para pencari tenaga kerja akan memiliki gambaran yang lengkap tentang tuntunan pekerjaan yang harus di penuhi oleh tenaga kerja baru/calon karyawan.
Prediksi kinerja dalam proses manajemen terjadi pada proses seleksi tenaga kerja. Dalam prosesini, manajemen harus memperhatikan prosedur penerimaan tenaga kerja yang benar dan layak dipercaya untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas (Ashton). Selama ini pihak manajemen personalia kadang merasa kesulitan melakukan penilaian tersebut secara langsung. Oleh karena itu biasanya dilakukan tes psikologi yang dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, yaitu (1) Tes Kepribadian; (2) Tes Bakat; (3) Tes Inteligensi; (4) Tes Prestasi (5). Tes psikologi secara umum akan menunjukkan keadaan emosional seseorang, walaupun tidak selalu demikian (Peter Lauster). Sebuah penelitian pada hampir 42.000 orang di 36 negara dan mengungkapkan hubungan positif antara beberapa faktor psikologis tersebut dan kesuksesan dalam kehidupan pribadi dan pekerjaan (Stein dan Book). Ini menunjukkan bahwa seorang karyawan juga akan berhasil jika di dalam diri mereka terbentuk nilai-nilai yang tinggi. Tes psikologi akan mengajukan beberapa pertanyaan sederhana namun jawabannya akan cukup mewakilkan kepribadian, kecerdasan emosional, serta potensi yang dimiliki seseorang. Data tes dan hasil tes psikologi biasanya dihimpun dalam kertas atau dalam aplikasi komputer berupa tabel yang memuat data dan nilai dari masing-masing peserta tes. Penilaian dan pertimbangan dari hasil tes psikologi harus dilakukan secara berhati-hati dan dengan metode yang tepat. Melihat kondisi seperti di atas, maka kiranya diperlukan suatu sistem yang bias menyimpan data calon karyawan, hasil tes secara terintegrasi dan kemudian melakukan analisa terhadap hasil tes psikologi tersebut dan memberikan alternatif solusi bagi pihak manajemen dalam pemilihan calon karyawan yang tepat untuk menjadi karyawan perusahaan sesuai dengan posisi yang dibutuhkan perusahaan. Sistem pendukung keputusan akan menggunakan metode AHP agar para pengambil keputusan akan dengan mudah menentukan urutan calon karyawan berdasarkan nilai kriteria yang diperoleh dalam proses seleksi. Adanya prosedur ini setidaknya dapat membantu system dalam memproses aktivitas data dalam penyesuaian dengan sistem seleksi yang ada serta memperoleh informasi mengenai proses penerimaan karyawan secara cepat, tepat dan akurat sehingga tidak terjadi pemborosan waktu, biaya dan tenaga kerja untuk mendapatkan karyawan yang dibutuhkan.

PENGERTIAN
Manajemen mutu merupakan sebuah filsafat dan budaya organisasi yang menekankan kepada upaya menciptakan mutu yang konstan melalui setiap aspek dalam kegiatan organisasi. Manajemen mutu membutuhkan pemahaman mengenai sifat mutu dan sifat sistem mutu serta komitmen manajemen untuk bekerja dalm berbagai cara. Manajemen mutu sangat memerlukan figure pemimpin yang mampu memotivasi agar seluruh anggota dalam organisai dapat memberikan konstribusi semaksimal mungkin kepada organisasi. Hal tersebut dapat dibangkitkan melalui pemahaman dan penjiwaan secara sadar bahwa mutu suatu produk atau jasa tidak hanya menjadi tanggung jawab pimpinan, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh anggota dalam organisasi.

MUTU DALAM BERORGANISASI
Prinsip mutu, yaitu memenuhi dan memaksimalkan kinerja kerja dalam suatu bidang yang dijalankan.
Apabila pribadi yang ada di dalam organisasi tersebut  menjalankan tugasnya masing-masing dengan baik maka akan menghasilkan kinerja organisasi yang baik.
Organisasi yang dikatakan baik adalah organisasi yang dapat menghasilkan hubungan baik antara pemimpin dan anggota organisasi, maka akan menimbulkan keterkaitan yang menghasilkan keuntungan dipihak atasan maupun anggota organisasinya.

PROSES SELEKSI
1.Penerimaan Pendahuluan
2.Tes tes penerimaan antara lain: Tes Psikologis , Tes Pengetahuan Umum , Performance Test
3.Wawancara Seleksi
4.Pemeriksaan Seleksi
5.Evaluasi Medis
6.Wawancara Atasan Langsung
7.Keputusan Penerimaan

KESIMPULAN

Setelah kita melihat diatas dapat disimpulkan kalau tujuan utama dari proses seleksi adalah untuk mendapatkan orang yang tepat bagi suatu jabatan tertentu, sehingga orang tersebut mampu bekerja secara optimal dan dapat bertahan di perusahaan dalam waktu yang lama. Meskipun tujuannya terdengar sangat sederhana, proses tersebut ternyata sangat kompleks, memakan waktu cukup lama dan biaya tidak sedikit dan sangat terbuka peluang untuk melakukan kesalahan dalam menentukan orang yang tepat. Jadi Manajemen mutu itu sangat dibutuhkan , Meskipun tujuannya terdengar sederhana, proses tersebut ternyata sangat kompleks, memakan waktu lama dan biaya yang tidak sedikit dan sangat terbuka peluang untuk melakukan kesalahan dalam menentukan orang yang tepat. Prediksi kinerja dalam proses manajemen terjadi pada proses seleksi tenaga kerja. Dalam proses ini, manajemen harus memperhatikan prosedur penerimaan tenaga kerja yang benar dan layak dipercaya untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas Oleh karena itu biasanya dilakukan tes psikologi yang dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, yaitu (1) Tes Kepribadian; (2) Tes Bakat; (3) Tes Inteligensi; (4) Tes Prestasi (5). Tes psikologi . Adanya prosedur ini setidaknya dapat membantu system dalam memproses aktivitas data dalam penyesuaian dengan sistem seleksi yang ada serta memperoleh informasi mengenai proses penerimaan karyawan secara cepat, tepat dan akurat sehingga tidak terjadi pemborosan waktu, biaya dan tenaga kerja untuk mendapatkan karyawan yang dibutuhkan

1 komentar:

  1. maaf, boleh saya minta referensi dari apa yg anda tulis?
    kebetulan saya sedang menyusun skripsi yg berkaitan dengan tulisan anda...
    dari pada saya copy paste..
    mohon bantuan'a..

    BalasHapus